Jumat 04 Feb 2022 09:23 WIB

Kopi; Minuman Kesukaan Para Salihin

Di majelis-majelis ahli sufi biasanya senantiasa tersedia kopi.

Rep: Joko Sadewo/ Red: Partner
.
.

Segelas kopi      (Sumber foto: republika)
Segelas kopi (Sumber foto: republika)

Oleh: Syahruddin El-Fikri

Bagi penikmat kopi sejati, bisa dikatakan tak ada kenikmatan yang benar-benar nikmat selain minum kopi. Ingat, ini hanya bagi penikmat kopi, jangan disalahtafsirkan. Tentu saja kopi yang dimaksud adalah kopi yang sesuai dengan keinginan si penikmatnya, mulai dari takarannya, tingkat kematangan airnya, dan disajikan dalam suasana yang santai. Dan bagi yang menyukai ditambah gula, silakan saja.

Kebiasaan minum kopi ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Berabad-abad silam kopi sudah disajikan untuk khalayak. Bahkan, kopi merupakan minuman kesukaan para ulama dan orang-orang salih. Kok bisa? Mari disimak penjelasannya berikut ini.

Pada zaman dulu, seorang waliyullah yang bernama Sayid Ahmad bin Ali Bahr Al-Qadimy bercerita, bawa suatu hari ia pernah berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalm (SAW) dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Muhammad SAW; “Wahai Rasulullah SAW, aku ingin mendengar hadis darimu tanpa perantara.” Maka kemudian Rasul SAW menyampaikan kepadanya tiga buah hadis, yakni:

1. “Siapa yang di dalam sakunya ada tasbih, maka ia dihitung oleh Allah SWT sebagai orang yang selalu bertasbih dan berzikir, meski ia tak melakukannya (zikir).”

2. “Selama rasa kopi ada di mulut seseorang, maka malaikat akan memintakan ampun untuknya.”

3. Barang siapa yang duduk di samping waliyullah meski hanya sekejap seperti orang yang memeras susu kambing maka itu lebih afhdal (utama) hukumnya, daripada dia beribadah hingga lelah (badan terpotong-potong).

Berkenaan dengan masalah kopi ini, Habib Hasan bin Ismail al-Muhdhor, berkata; “Mengapa minum kopi sangat dianjurkan?” Beliau menjawab: “Kopi itu membuat orang menjadi bersemangat untuk beribadah kepada Allah, menghilangkan rasa kantuk, dan membuatnya kuat.”

Ungkapan di atas, juga pernah disampaikan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni atau yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul. Dalam suatu majelis, beliau menyampaikan, bahwa sebaiknya setiap santri (jamaah) meminum kopi. Karena di dalamnya banyak khasiatnya. Dan salah satunya, beliau mengutip perkataan dari Sayyid Ahmad bin Ali Bahr Al-Qadimi.

Lebih lanjut Abah Guru Sekumpul juga menjelaskan, bahwa kopi itu minuman kesukaan dari para auliya (wali-wali) Allah dan orang-orang salih. Mereka selalu menyediakan kopi dan meminumnya sebelum melaksanakan shalat malam (tahajud) atau berzikir kepada Allah SWT.

Dalam riwayat lain, para ahli sufi juga sangat menyukai kopi. Mereka senantiasa menyediakan dan membuat kopi. Di majelis mereka senantiasa tersedia kopi.

Diceritakan oleh Sayyid Nahlawi bin Sayyid Khalil (wafat 1330 H), ada kisah khusus mengenai kopi dan seorang ahli sufi asal Maghribi. Ia mendapatkan cerita ini dari gurunya yang bernama Syaikh Salim Samarah.

Suatu ketika, sang sufi bertanya langsung soal kopi kepada Nabi SAW. Perjumpaan ini dalam kondisi sadar (terjaga). Dalam berbagai literatur klasik dan referensi tasawuf, para sufi bukan saja dapat berjumpa dengan Nabi SAW dalam mimpi, tetapi juga dalam keadaan terjaga (sadar).

Sang sufi kemudian bertanya kepada Rasul SAW: “Wahai Rasulullah, saya suka meminum kopi.” Rasul kemudian memerintahkannya untuk membaca doa saat hendak minum kopi. Sang sufi kemudian membaca doa: “Allahumaj’alha nuuran li basharii, wa ‘aafiyatan li badanii, wa syifaa’an li qalbii, wa dawaa’an li kulli daa’in, Ya Qawiiyyu Ya Matiinu. Bismillahirrahmanirrahiim.”

“Ya Allah, jadikanlah kopi yang saya minum ini sebaai cahaya bagi penglihatanku, kesehatan bagi tubuhku, dan penawar bagi hatiku, dan menjadi obat atas segala penyakit, Wahai Zat yang Maha Kuat lagi Maha Teguh Pendirian. Bismillahirrahmanirrahiim.”

Kemudian Rasul SAW bersabda: “Malaikat akan terus memintakan ampunan untukmu selama rasa kopi masih menempel di mulutmu.”

Mengutip dari Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, ia berkata:

“Ketahuilah duhai hati yang gelisah, kopi itu telah dijadikan oleh ahli shofwah (orang-orang yang bersih hatinya), sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, dan penghapus segala kesulitan.”

Sementara itu, Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas, berkata: “Sesungguhnya tempat atau rumah kalau ditinggalkan dalam keadaan kosong (sepi), maka para jin akan menempatinya. Sedangkan rumah atau tempat yang menjadi tempat membuat hidangan minuman kopi, maka para jin tidak akan bisa menempatinya dan tidak akan bisa mengganggunya.” Demikian dikutip dari Kitab Tadzirunnas, hlm. 177).

Berbahagialah para penikmat kopi, karena kesukaan kalian menikmati kopi, sesungguhnya juga merupakan kesukaan para auliya Allah dan orang-orang salih. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang salih. Aamiin. Allahu a’lam.

sumber : https://mlipir.republika.co.id/posts/38849/kopi-minuman-kesukaan-para-salihin
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement