Jumat 04 Feb 2022 11:28 WIB

Ridwan Kamil Instruksikan Seluruh Daerah di Jabar Evaluasi PTM

Kebijakan PTM kemungkinan berubah di aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pangdam III/Siliwangi yang baru Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (kanan) dan Pangdam III/Siliwangi sebelumnya Mayjen TNI Agus Subiyanto (kiri) diwawancara wartawan usai lepas sambut Pangdam III/Siliwangi di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022). Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo memastikan TNI di bawah komandonya akan terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pangdam III/Siliwangi yang baru Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (kanan) dan Pangdam III/Siliwangi sebelumnya Mayjen TNI Agus Subiyanto (kiri) diwawancara wartawan usai lepas sambut Pangdam III/Siliwangi di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022). Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo memastikan TNI di bawah komandonya akan terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi. Menurutnya, evaluasi harus dilakukan mengingat naiknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah.

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya tidak gegabah dan selalu mengambil keputusan dengan terukur berdasarkan data. "Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis malam (3/2/2022).

Baca Juga

Menurut Emil, ia sudah memerintahkan setiap kabupaten/kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing. Terutama memantau penularan di lingkungan sekolah. Seperti di Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.

"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," kata Emil.

Saat ini, kata dia, lonjakan kasus Covid-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya yang masih menjadi episentrum. Oleh karena itu, kata Kang Emil, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.

"Itu berulang-ulang, dari dulu Covid-19 ngumpulnya disitu," katanya.

Maka kemungkinan besar, kata dia, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah. "Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," kata Emil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement