Jumat 04 Feb 2022 18:21 WIB

PKL Teras Malioboro Kehujanan, Dinas Sebut Akibat Hujan Ekstrem

Dinas akan memperbaiki kondisi bangunan Teras Malioboro.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro menata dagangan saat proses relokasi di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). PKL Malioboro mulai memindahkan barang dagangannya ke lokasi yang baru yakni di Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro menata dagangan saat proses relokasi di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). PKL Malioboro mulai memindahkan barang dagangannya ke lokasi yang baru yakni di Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro sudah berjalan sejak awal Februari 2022. Berbagai permasalahan pun masih terjadi seiring dengan sudah ditempatinya lokasi baru oleh PKL yakni di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

Salah satunya permasalahan yang muncul yakni saat terjadinya hujan lebat pada Kamis (3/2) kemarin yang akhirnya dikeluhkan oleh PKL yang sudah menempati lokasi tersebut. Di Teras Malioboro 1, air hujan masuk ke area lapak PKL melalui saluran sirkulasi.

Baca Juga

Hal ini mengakibatkan PKL harus menutup lapak dengan terpal agar barang dagangannya tidak basah. Di Teras Malioboro 2, terjadi genangan air hingga mencapai mata kaki orang dewasa dan genangan air ini juga masuk hingga ke area lapak PKL.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, masuknya air hujan ke area lapak PKL dikarenakan struktur bangunan. Pasalnya, kata Siwi, bangunan yang dipakai sebagai lokasi baru yang ditempati PKL tersebut merupakan bangunan lama Jawa yang memiliki sirkulasi udara di bagian atas bangunan.

"Memang di atas itu ada sirkulasi udara, ada atap satu dan atap dua untuk sirkulasi angin biar tidak panas," kata Siwi saat dihubungi wartawan, Jumat (4/2/2022).

Ia akan segera mencari solusi terkait permasalahan ini. Siwi juga sudah berkonsultasi dengan pihak konstruksi untuk menutup celah antara sirkulasi udara tanpa menghambat udara yang masuk ke area lapak PKL.

Meskipun begitu, Siwi mengklaim masuk air hujan hingga ke are lapak PKL ini baru terjadi kali ini. Siwi menyebut, hal ini terjadi dikarenakan terjadinya hujan ekstrem pada kemarin.

"Kalau hujan biasa tidak kenapa-napa, kebocoran juga tidak ada. Karena hujan ekstrem saja yang disertai angin," ujar Siwi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Yogyakarta, Ekwanto juga menyebut, masuknya air hujan ke area lapak baru terjadi kali ini. Ia juga mengklaim hal tersebut terjadi dikarenakan hujan ekstrem yang disertai angin kencang.

Terkait dengan genangan air di Teras Malioboro 2, Ekwanto menuturkan, karena adanya cekungan tanah di area lapak bagian tengah. Meskipun begitu, katanya, genangan air yang terjadi tidak lama dan segera surut.

Ekwanto menjelaskan, pengelola Teras Malioboro 1 dan 2 segera melakukan perbaikan. "Pasti itu (diperbaiki), kalau ada yang bocor-bocor segera ditangani," kata Ekwanto.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement