Sabtu 05 Feb 2022 19:12 WIB

Angin Kencang Menerjang Purbalingga, 23 Rumah Rusak

BPBD Purbalingga telah menyalurkan bantuan korban angin kencang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)  BPBD Purbalingga telah menyalurkan bantuan korban angin kencang
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi) BPBD Purbalingga telah menyalurkan bantuan korban angin kencang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peristiwa angin kencang melanda Desa Karanggedang, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada hari ini Jumat (4/2) pada pukul 16.30 WIB. Peristiwa itu menyebabkan 23 unit rumah milik 23 KK mengalami kerusakan.   

"Laporan visual menunjukkan kerusakan sejumlah rumah milik warga di bagian atap. Beberapa pohon juga tumbang akibat disapu angin kencang," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga telah turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna kaji cepat dan upaya lain yang dianggap perlu dalam percepatan penanganan bencana angin kencang tersebut. 

Selain itu, BPBD Kabupaten Purbalingga juga telah menyalurkan bantuan kepada para warga yang terdampak. Laporan bencana dari Kabupaten Purbalingga tersebut menjadi laporan yang ke enam terkait bencana angin kencang yang dipicu oleh faktor cuaca selama pekan pertama di bulan Februari 2022.

Sebelumnya, angin puting beliung dilaporkan terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (1/2/2022). Sedikitnya 39 rumah rusak berat, sembilan rumah rusak ringan, satu tempat ibadah terdampak, enam tempat usaha terdampak. 

Berikutnya angin kencang juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). Sebanyak 14 unit rumah rusak, enam akses jalan terdampak, dua jaringan PLN terputus, satu tempat ibadah rusak, enam tempat usaha terdampak. Kemudian angin kencang juga mengamuk di Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). 

"Akibatnya, sebanyak 26 unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dua unit rumah rusak berat, satu fasilitas umum terdampak, empat jaringan listrik terputus tertimpa pohon," katanya.

Selanjutnya, angin kencang dilaporkan menerjang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (3/2). Adapun, 21 unit rumah rusak ringan, 9 unit rumah rusak sedang, tiga fasilitas pendidikan terdampak bencana tersebut. 

Terpisah, kejadian angin kencang juga melanda Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (3/2/2022) pukul 16.30 WIB. Sedikitnya 24 rumah yang ditinggali 24 KK mengalami kerusakan di bagian atap. Selain itu, satu unit gedung madarasah juga terdampak angin kencang.

Ia mengutip informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa hujan lebat dan dapat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hingga Ahad (6/2/2022). 

Adapun wilayah tersebut menurut BMKG meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu pula Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Menyikapi adanya informasi tersebut, BNPB berharap kepada seluruh unsur pemangku kebijakan beserta segenap komponen masyarakat agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

"Beberapa upaya seperti pemangkasan ranting dan cabang pohon yang berada di dekat permukiman warga agar dilakukan, termasuk susur sungai dan tanggul, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun selokan serta pembersihan lingkungan permukiman secara rutin," ujarnya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement