Jumat 11 Feb 2022 01:37 WIB

Perguruan Tinggi di Jabar Rancang Prodi Inovatif Kolaborasi dengan Industri

Prodi yang dibutuhkan oleh industri, kurikulumnya harus didesain bersama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten M Samsuri mengatakan, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong perguruan tinggi melahirkan prodi-prodi yang inovatif yang dibutuhkan oleh dunia kerjas saat ini.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten M Samsuri mengatakan, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong perguruan tinggi melahirkan prodi-prodi yang inovatif yang dibutuhkan oleh dunia kerjas saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menghadapi tuntutan perubahan zaman, perguruan tinggi di Jawa Barat telah menyiapkan program-program studi inovatif yang dibutuhkan dunia kerja. Salah satu upayanya dengan mendesain kurikulum berkolaborasi dengan dunia industri. 

Hal ini mengemuka dalam Rakor Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Tahun 2022, di Hotel Harris Citylink, Kota Bandung, Rabu malam (9/2/2022). 

Langkah tersebut juga mendukung pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rakor agar perguruan tinggi di Jabar dapat menciptakan prodi sesuai dengan kebutuhan zaman menghadapi revolusi digital 4.0. 

Menurut Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten M Samsuri, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong perguruan tinggi melahirkan prodi-prodi yang inovatif yang dibutuhkan oleh dunia kerjas saat ini. 

Prodi yang dibutuhkan oleh industri, kata dia, kurikulumnya harus didesain bersama-sama dengan dunia industri. Ketika ada perguruan tinggi yang akan mengusulkan prodi baru diharuskan sudah membicarakan kurikulum yang akan dikembangkan dengan dunia industri. 

"Pembahasan juga dapat dilakukan dengan pakar-pakar tentang industri masa depan. Itu lebih baik dan akan dipermudah oleh pemerintah," kata Samsuri.

"Semua proses sama akan dipermudah oleh pemerintah, tetapi ketika kurikulumnya sudah siap bersama industri, maka itu akan menjadi prioritas," imbuhnya. 

Samsuri mengatakan, sejumlah prodi yang diusulkan oleh Gubernur saat ini sudah ada di sejumlah perguruan tinggi, seperti digital marketing, industri kemaritiman, hingga prodi-prodi yang berbasis mahadata analisis. 

"Saat ini semua perguruan tinggi sedang berlari ke sana, politeknik baru juga mengarah ke sana. Ini menjadi kecermatan masing-masing perguruan tinggi," kata Samsuri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement