Kamis 10 Feb 2022 20:13 WIB

Mempercepat Sholat yang Mepet dengan Waktu Sholat Berikutnya

Sholat pada dasarnya harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat berjamaah. (Ilustrasi) Sholat pada dasarnya harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan
Foto: REPUBLIKA
Sholat berjamaah. (Ilustrasi) Sholat pada dasarnya harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada dasarnya sholat terbaik adalah yang dilaksanakan pada waktunya. Namun terkadang seorang Muslim lupa waktu sholat fardhu sehingga terlambat dari waktu semestinya saat hendak menunaikan sholat tersebut.

Baca Juga

Sehingga harus terburu-buru menyelesaikan sholat karena waktu sholat berikutnya semakin dekat. 

 

Lalu apa hukumnya melaksanakan sholat dengan terburu-buru karena khawatir telah masuk waktu sholat berikutnya? Untuk itu, Anggota Fatwa Dar Al Ifta Mesir Syekh Mahmud Syalabi menyampaikan penjelasan terhadap kondisi itu.

 

 Syekh Syalabi memaparkan, seseorang dianggap melaksanakan sholat jika yang bersangkutan telah menyelesaikan satu rakaat sebelum adzan waktu sholat berikutnya. Lantas apakah boleh mempercepat sholat karena khawatir akan masuk waktu sholat selanjutnya? 

 

"Juga dibolehkan mempercepat sholat tetapi dengan tetap menjaga rukun dan sunnah-nya," tutur dia, seperti dilansir Elbalad. 

 

Syekh Syalabi juga mengingatkan, sebagaimana telah diketahui, bahwa khusyuk di antara fondasi sahnya sholat. Dia juga menyampaikan, setiap orang harus tetap melaksanakan sholat secara tepat waktu. 

 

Khusyu dalam shalat memiliki peran penting dalam penyucian jiwa. Rasulullah SAW bersabda: 

 

 إِنْ شِئْتَ لَأُحَدِّثَنَّكَ ‏بِأَوَّلِ عِلْمٍ يُرْفَعُ مِنَ النَّاسِ؟ الخُشُوعُ

 

"Jika kau mau pasti akan aku beritahu tentang ilmu yang pertama kali diangkat dari manusia, yaitu khusyu.” (HR Ath Thabrani) Allah SWT juga berfirman dalam surat Al Mukminun ayat 1-2 tentang pentingnya khusyu sebagai berikut ini:

 

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

 

 "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya." (QS al-Mukminun ayat 1-2)

 

Diriwayatkan dari Basyar bin al-Harits dalam riwayat Abu Thalib al-Makki dari Sufyan ats-Tsauri, "Siapa tidak khusyu maka sholatnya rusak." Diriwayatkan dari al-Hasan, "Setiap sholat yang tidak disertai kehadiran hati, ia lebih cepat kepada hukuman."

 

 

Sumber: elbalad

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement