Sabtu 12 Feb 2022 08:00 WIB

Gubernur Jatim Imbau Lansia dan Pasien Komorbid Mengurangi Mobilitas

Hingga Jumat (11/2/2022), kasus aktif di Jatim bertambah 4.506 dengan total 13.234.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyarankan masyarakat usia lanjut (lansia) dan pasien komorbid untuk mengurangi mobilitas serta melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Ia mengaku saat ini pasien Covid-19 di Jatim mengalami kenaikan.

"Meskipun itu cenderung didominasi pasien tanpa gejala atau gejala ringan, tapi rata-rata yang dirawat dengan gejala sedang dan berat adalah lansia dan komorbid," ujarnya di Surabaya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim per 11 Februari 2022, kasus aktif di Jatim mencapai angka 13.234 dengan penambahan 4.506 orang. Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa komorbid utama yang biasanya terjadi pada pasien-pasien tersebut adalah diabetes, hipertensi dan gagal jantung.

"Memang masih ada komorbid lain seperti asma, penyakit ginjal, TBC, obesitas, ataupun stroke. Tapi penyakit-penyakit ini jumlahnya jauh lebih kecil," tutur orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, terkait vaksinasi, Khofifah menegaskan hal tersebut bukan sesuatu yang harus ditakutkan untuk orang-orang dengan penyakit tertentu. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menyarankan agar mereka yang masih khawatir untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat.

"Saya ingin meminta agar para lansia dan orang dengan komorbid yang sudah bisa divaksinasi, untuk disegerakan. Apabila masih ragu-ragu, bisa konsultasi ke dokter terdekat untuk mengonfirmasi apakah sudah boleh divaksin atau belum," tuturnya.

Sebagai informasi, sasaran vaksinasi di Jatim berjumlah 31.826.206 orang. Saat ini, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 88,79 persen (28.257.033 orang), dosis kedua 67,01 persen (21.326.164 orang), sedangkan dosis ketiga baru mencapai 3,44 persen (1.094.871).

Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa perkuatan PPKM Mikro juga menjadi bagian dari antisipasi menghadapi lonjakan kasus. "Kebijakan ini sudah terbukti meminimalisasi penyebaran kasus. Jadi sekarang, kami akan kuatkan lagi dengan melibatkan sebanyak mungkin relawan di semua daerah di Jatim," kata mantan menteri sosial tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement