Sabtu 12 Feb 2022 18:00 WIB

Cap Go Meh Kota Bogor Digelar dengan Tema 'Embracing Diversity'

CGM akan digelar dalam dua bentuk kegiatan yang berkesinambungan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga memberikan angpao disela atraksi barongsai pada perayaan Cap Go Meh. (Ilustrasi)
Foto: Abdan Syakura_Republika
Warga memberikan angpao disela atraksi barongsai pada perayaan Cap Go Meh. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perhelatan Pesta Rakyat Cap Go Meh (CGM) di Kota Bogor pada Selasa (15/2) nanti, akan digelar dengan tema “Embracing Diversity” atau Ajang Budaya Pemersatu Bangsa. Menindak lanjuti hasil diskusi dengan Wali Kota Bogor, acara ini akan digelar secara terbatas dengan mengikuti protokol kesehatan.

Ketua CGM Kota Bogor Arifin Himawan menjelaskan, tahun ini pihaknya mengusung tema Embracing Diversity atau merangkul keberagaman. “Artinya apapun yang terjadi, sesulit apapun kondisinya, kita tetap harus bersama-sama. Tak ada yang dapat memisahkan kita. Suka dan duka kita hadapi bersama. Kekuatan kita adalah kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Arifin melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (12/2).

Lebih lanjut, Arifin mengatakan, CGM nanti akan digelar dalam dua bentuk kegiatan yang berkesinambungan. Yakni Live Streaming (Live Taping) di Vihara Dhanagun yang sudah dibuat sebelumnya, dan Live Streaming (Live Telecast) Ruwatan sepanjang Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Arifin menyebutkan, acara yang digelar mulai dari doa bersama lintas agama yang menjadi ciri khas CGM-Bogor Street Fest, dan atraksi seninbudaya dari beberapa daerah. Tak lupa ada atraksi KieLin, Liong dan Barong serta sajian dari para Budayawan Sunda Kota Bogor. 

“Siaran langsung akan diselenggarakan di pelataran Vihara Dhanagun. Karena keterbatasan pula, maka kami hanya mengundang tamu dalam jumlah yang disyaratkan pada aturan yang telah ditetapkan,” kata dia.

Kemudian, sambung dia, acara dilanjutkan dengan Ruwatan yang disiarkan secara langsung dalam bentuk Live Telecast Vihara Dhanagun hingga sepanjang jalan Suryakencana. Barisan Liong, Barong, KieLin dan budayawan Kasundaan akan melakukan ruwatan jalan Suryakencana yang baru saja direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bogor. 

Dalam acara ini, kata dia, akan ada tradisi bunyi-bunyian dari tetabuhan yang dipercaya menyingkirkan segala bala, mara dan bahaya di sepanjang tahun baru 2753 (2022). Arifin berharap, semangat tetabuhan dan bunyi-bunyian itu memberikan semangat kepada warga untuk tetap tegar menghadapi situasi saat ini.

“Kami berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar, tanpa mengurangi bobot dan makna yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai Ajang Budaya Pemersatu Bangsa: Embracing Diversity,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement