Ahad 13 Feb 2022 19:38 WIB

Gejala Kanker yang Bisa Terasa pada Pagi

Jika Anda mengalami gejala ini terus-menerus, sebaiknya periksakan ke dokter.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala kanker yang bisa terasa saat pagi hari. (ilustrasi)
Foto: Flickr
Gejala kanker yang bisa terasa saat pagi hari. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kanker adalah salah satu penyebab utama kematian secara global. Hal ini lantaran kanker sulit disembuhkan mengingat sel kanker dapat menyerang dengan cepat dan sangat kompleks atau rumit.

Pada stadium awal, kanker umumnya tidak bergejala sehingga sulit terdeteksi. Oleh karena itu, deteksi kanker sejak dini sangat penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh semakin tinggi.

Baca Juga

Namun kini, para ahli telah mengaitkan gejala batuk disertai dengan kelelahan pada pagi hari sebagai tanda-tanda kanker. Jika seseorang mengalami batuk terus-menerus, maka kanker dapat dilihat sebagai kemungkinan di antara banyak komplikasi kesehatan lainnya, terutama bagi mereka yang memiliki kebiasaan merokok.

Jika gejala ini berlanjut selama berpekan-pekan, para ahli merekomendasikan untuk memeriksakannya ke dokter. Selain itu, bangun tidur dengan kondisi sakit tenggorokan terus-menerus selama lebih dari dua pekan tanpa ada indikasi sembuh juga bisa menjadi tanda kanker.

Apa penyebab utama kanker? Seperti dilansir di Times Now News pada Ahad (13/2/2022), penyebab utama kanker adalah paparan karsinogen dan asap tembakau. Pemicu lain kanker antara lain genetika, riwayat keluarga, merokok, alkohol, paparan karsinogen kimia atau biologis, kontak dengan arsenic kontaminan air dan lain sebagainya.

Bagaimana cara mengurangi risiko kanker? Gejala dan penyebab kanker dapat berbeda berdasarkan bentuk penyakit yang diderita seseorang. Pada tahap awal, tumor dapat mulai berkembang di dalam tubuh, dan dalam waktu singkat, sel kanker dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh menjadi ganas.

Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya latihan fisik dan paparan polusi udara juga merupakan faktor pendorong yang sangat terkait dengan kanker. Pada 2018, 13 persen kasus kanker dikaitkan dengan infeksi karsinogenik seperti hepatitis B dan C atau human papillomavirus. Untuk mengurangi risiko kanker, seseorang dapat mencoba untuk beralih ke diet yang lebih seimbang, gaya hidup sehat, menjauhkan diri dari alkohol dan tembakau dan menghindari paparan radiasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement