REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menarik kembali 30 mahasiswa dari Tim KKN PPM UGM di Desa Piton dan Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Mereka telah menyelesaikan pengabdian kepada masyarakat selama 50 hari.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM UGM, Ari Cahyono berharap berbagai program yang dilakukan mahasiswa bisa dimanfaatkan masyarakat. Hasil program kerja berupa poster, peta cetak, infografis, dan booklet diserahkan mahasiswa ke Kepala Desa Piton.
Mahasiswa juga menyerahkan filter air yang dapat mereduksi zat kapur dan besi, sehingga air siap minum yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Ada pula produk inovasi berupa peta data geospasial dan non-spasial yang dibuat oleh mahasiswa.
Termasuk, pengabdian kepada masyarakat terkait penguatan kader geospasial serta sosialisasi pembakuan nama rupabumi hingga tingkat desa. Hal itu diharapkan mampu mempercepat terwujudkan peta desa serta gasetir seluruh wilayah nusantara.
"Karya mahasiswa KKN PPM UGM yang tersimpan baik secara digital maupun hard copy yang diserahkan dapat jadi acuan jelas untuk pelaksanaan program ke depannya," kata Ari, Senin (14/2).
Koordinator Wilayah KKN PPM UGM untuk Pacitan, Dr Irkham Widiyono mengucapkan terima kasih kepada warga yang menerima dan membantu menyukseskan KKN. Apalagi, setelah pandemi 1,5 tahun, KKN UGM dimulai kembali dilaksanakan secara luring.
"Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujar Irkham.
Perwakilan mahasiswa KKN PPM UGM, Rizqi Pangestu menekankan, semua program yang dilaksanakan selalu mengedepankan protokol kesehatan. Mulai dari pelatihan, budidaya hingga pembuatan peta selalu mengedepankan protokol kesehatan.
"Berharap berbagai program pengabdian yang dilakukan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kami berharap dapat bermanfaat untuk warga Desa Piton. Kami juga mengucapkan terima kasih atas segala pengalaman dan dukungannya," kata Rizqi.
Kepala Desa Piton, Gatot Subroto, menyampaikan apresiasi atas seluruh program kerja yang sudah dilaksanakan mahasiswa UGM. Ia berharap, seluruh hasil inovasi yang diberikan mahasiswa dapat bermanfaat untuk masyarakat. "Agar Desa Piton lebih maju," ujar Gatot.
Senada, Kepala Desa Bomo, Suratmi turut berpesan kepada mahasiswa agar dapat selalu tetap menjaga silaturahim. Sehingga, setelah KKN berakhir sekalipun, komunikasi yang telah terjalin selama KKN selama ini senantiasa terjaga. "Tetap jaga silaturahim dan komunikasi dengan warga desa meski kegiatan KKN sudah berakhir," kata Suratmi.