Sempat Meroket, Kasus Covid-19 Sleman Turun
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sempat Meroket, Kasus Covid-19 Sleman Turun (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kabupaten Sleman mencatatkan 223 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 14 Februari 2022. Walau masih yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY, angka ini mengalami penurunan jauh dari 12 dan 13 Februari 2022.
Sleman catatkan angka terkonfirmasi yang sangat tinggi pada 12 dan 13 Februari 2022. Pada 12 Februari 2022, ada 506 kasus terkonfirmasi, jauh dari Bantul 241 kasus, Yogyakarta 211 kasus, Kulonprogo 89 kasus dan Gunungkidul 18 kasus.
Kemudian, pada 13 Februari 2022, ada 463 kasus terkonfirmasi di Sleman. Dua kali lipat lebih banyak dari Kota Yogyakarta dengan 196 kasus, 182 kasus di Kabupaten Bantul, 145 kasus di Kabupaten Kulonprogo dan 24 kasus di Kabupaten Gunungkidul.
Pada 14 Februari 2022, kasus Sleman hampir menyentuh separuh dari total 617 penambahan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di DIY. Kota Yogyakarta 196 kasus, Bantul 190 kasus, Kulonprogo 44 kasus dan Gunungkidul 18 kasus.
Meski begitu, kasus meninggal terus terjadi. Ada satu kasus meninggal per 14 Februari 2022, satu kasus meninggal per 13 Februari 2022 dan dua kasus meninggal per 12 Februari 2022. Sayangnya, kasus sembuh di Sleman termasuk yang paling kecil.
Cuma ada satu empat kasus hari ini, dan hanya lebih baik dari Kulonprogo dengan dua kasus sembuh. Sedangkan, Kabupaten Bantul mencatat 35 kasus sembuh, Kota Yogyakarta 24 kasus sembuh dan Kabupaten Gunungkidul mencatat 21 kasus sembuh.
"Positif rate harian per 14 Februari 2022, 6,56 persen," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Senin (14/2).
Kondisi ini tentu berdampak kepada keterisian isolasi terpusat (isoter) yang ada di Sleman. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan melaporkan, Rusunawa Gemawang dari kapasitas 101 bed, 77 bed terisi, sisa 24 bed atau 76,24 persen.
Di Gemawang ada empat pasien masuk dan 12 pasien pulang. Sedangkan, di Asrama Haji dari kapasitas 137 bed, 84 bed terisi dan tersisa 53 bed atau 61,31 persen. Di Asrama Haji, tda 11 pasien masuk, 17 pasien pulang dan satu pasien dirujuk.
"Jumlah bed terisi 161 dan sisa bed 77 atau 67,65 persen," ujar Makwan.