Senin 14 Feb 2022 19:07 WIB

Ini Daftar Kata Kunci Paling Dicari pada 2021, Covid tak Lagi Populer

Di tahun kedua pandemi, kata kunci terkait Covid-19 tidak lagi menjadi urutan teratas

Di tahun kedua pandemi, kata kunci terkait Covid-19 tidak lagi menjadi urutan teratas. Ilustrasi.
Foto: www.freepik.com.
Di tahun kedua pandemi, kata kunci terkait Covid-19 tidak lagi menjadi urutan teratas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dable, platform terkemuka dunia untuk content discovery dan native advertising, memublikasikan Digital Media Landscape Indonesia 2022 yang berisi komposisi serta peringkat media daring Indonesia serta keyword yang paling banyak dicari selama 2021.

Dable, yang telah secara rutin memublikasikan Digital Media Landscape sejak 2020, memanfaatkan data Similiarweb (penyedia layanan pemeringkat daring) dalam menentukan Top 30 Media dan Top Media Groups. Dable merangkum kata kunci paling populer mulai Januari sampai Desember 2021 yang berasal dari mesin pencari ke situs publisher dengan menganalisa data Dable dari rekomendasi konten.

Baca Juga

Pada Top 30 Media yang disusun oleh Dable, Kompas.com menempati peringkat pertama, disusul Detik.com, Tribunnews.com, Grid.id, Pikiran-Rakyat.com, dan Suara.com. Top 5 Media Group terdiri dari Kompas Gramedia, Detik Network, KapanLagi Youniverse, Pikiran Rakyat Media Network, dan Arkadia Digital Media.

Lanskap media ini juga menampilkan informasi media daring milik 12 grup media besar seperti MNC Group, IDN Media, JPNN, GDP Venture, Tempo Group, Mahaka Media, dan Viva Networks selain Top 5 Media Group di atas. Selain itu, lanskap ini berisi informasi peringkat media daring berdasarkan kategori seperti Berita Umum, Kesehatan, Otomotif, Pengasuhan Anak, Komunitas, Hiburan, Game/Teknologi/Digital, Fashion/Gaya Hidup, Bisnis/Keuangan, Olahraga, dan Makanan/Perjalanan.

Dable merekap kata kunci bulanan teratas untuk tahun 2021 melalui analisis data internal. Terlepas dari pandemi, pembaca paling banyak menelusuri kata kunci terkait sepak bola. Kata kunci terpopuler adalah ‘Jadwal Piala Menpora’ terkait Jadwal Menpora Cup 2021 pada Maret dan April. Selanjutnya adalah 'Jadwal Euro 2021' terkait Jadwal Euro 2021 pada bulan Juni dan 'Timnas Indonesia', tim nasional sepak bola, pada bulan September dan Desember. Kata kunci terkait Covid-19 menyusul setelahnya.

Pada Juli, kata kunci bulanan yang paling populer adalah 'Gejala Covid'. Di Agustus dan Oktober, 'Pedulilindungi', aplikasi pelacakan kontak resmi Covid-19 di Indonesia, menjadi kata kunci paling populer.

Selain itu, kata kunci yang paling banyak dicari adalah ‘Syekh Ali Jaber’, seorang khatib dan ulama yang meninggal pada Januari; ‘Nissa Sabyan’, vokalis dan anggota Sabyan Gambus pada Februari; ‘Niat Zakat Fitrah’, suatu bentuk sedekah yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu pada akhir Ramadhan di bulan Mei; dan 'Vanessa Angel' aktris yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Surabaya bersama suaminya pada November lalu.

“Dengan perubahan besar yang timbul akibat pandemi, lebih sulit untuk tetap menjaga kendali media dan memahami kebutuhan yang berubah terhadap media.” kata Taofik Saleh, Manajer Kemitraan Media di Dable Indonesia.

“Tren gambaran besar ini dapat membantu publisher menajamkan arah media mereka dan memberi strategi baru untuk hasil yang lebih baik. Juga menawarkan gambaran rinci tentang media daring yang menarik perhatian sebagai saluran periklanan baru di Indonesia. Pemasar akan dapat memperoleh wawasan tentang isu atau tren yang diminati pembaca, sekaligus pemahaman tentang media daring di Indonesia untuk mencapai hasil optimal dalam menjalankan kampanye mereka,” imbuhnya.

Dable bermitra dengan lebih dari 250 media premium Indonesia seperti Suara, Liputan6, Tribunnews, Kontan, dan Grid. Berdasarkan jenis media, Berita menyumbang 84,46%, Majalah 5,03%, Blog 7,11%, Komunitas 2,52%, Buku 0,11%, dan lain-lain 0,77%.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement