Rabu 16 Feb 2022 11:44 WIB

Wagub DKI Sebut Sejuta Warga Jakarta Sudah Divaksin Booster

Warga yang memiliki tiket di aplikasi PeduliLindungi untuk segera melakukan vaksinasi

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi vaksinasi dosis ketiga (booster) di DKI Jakarta sudah mencapai lebih satu juta orang hingga Selasa (15/2). "Terus bertambah. Sebanyak 1.019.274 orang telah divaksinasi lanjutan dosis ketiga atau booster di Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melalui akun Instagram @arizapatria di Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Sedangkan jumlah orang yang divaksinasi booster dalam satu hari mencapai 21 ribu orang. Untuk vaksinasi dosis pertama hingga Selasa (15/2), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 12,1 juta atau 120,6 persen dari target sasaran 10 juta orang. Sebanyak 86 persen atau sekitar 8,6 juta orang, di antaranya adalah warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan sisanya non-KTP DKI Jakarta.

Baca Juga

Sedangkan vaksinasi dosis kedua mencapai 10,1 juta atau sudah 100,4 persen. Riza meminta masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksinasi booster di aplikasi PeduliLindungi untuk segera melakukan vaksinasi. "Segera vaksinasi 'booster' jika sudah waktunya. Pastikan dalam kondisi sehat, memenuhi syarat berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksin primer lebih dari enam bulan yang lalu," katanya.

Pemprov DKI memberikan kemudahan dalam registrasi sekaligus jadwal vaksinasi booster, yakni melalui pendaftaran daring melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki). Dinas Kesehatan DKI juga aktif melakukan sosialisasi vaksinasi termasuk booster melalui akun Instagram @dinkesdki meliputi lokasi, merek vaksin, dan jadwal vaksinasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement