REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Spotify mengumumkan telah mengakuisisi dua platform teknologi podcast, yaitu Chartable dan Podsights. Dua perusahaan tersebut merupakan pemasaran podcast dan atribusi iklan yang paling menonjol.
Meskipun harga kesepakatan belum diungkapkan, kabar itu menandai akuisisi besar pertama yang dilakukan Spotify tahun ini. Podsights dan Chartable memungkinkan podcaster dan jaringan menyertakan tag di acara mereka yang digunakan untuk melacak siapa yang mendengarkan, apakah mereka mendengar iklan, dan apakah mereka mengambil tindakan setelah mendengarnya.
Spotify berencana untuk menggunakan teknologi Podsights di luar podcasting dan akan membawanya ke cakupan penuh platform Spotify, termasuk iklan audio di dalam musik, iklan video, dan iklan bergambar. Akuisisi Chartable tampaknya lebih diarahkan ke podcaster sendiri daripada pengiklan, terutama karena teknologinya, seperti SmartLinks.
“Alat-alat ini akan memudahkan penerbit mengubah wawasan audiens menjadi tindakan dan memperluas pendengar mereka sambil mengembangkan bisnis mereka,” tulis Spotify, dikutip The Verge, Kamis (17/2).
Kesepakatan ini sangat penting bagi perusahaan karena mencoba membuat platform iklannya menjadi yang terbaik dan paling kuat dalam audio. Jika ingin semua orang membeli iklan melalui pasarnya, maka diperlukan teknologi untuk mengetahui siapa yang mendengarkan iklan tersebut dan apa yang mereka lakukan setelah mendengarnya.
Pada saat yang sama, analisis pemasaran sangat penting bagi pembuat acara yang ingin memastikan mereka membelanjakan anggarannya dengan baik. Kesepakatan ini membantu pencipta dan pengiklan, dua kelompok yang Spotify butuhkan.
Spotify telah melakukan akuisisi podcasting dalam beberapa tahun terakhir, mencakup teknologi periklanan, buku audio, dan bakat kreatif terbaik. Tahun lalu, perusahaan membeli Whooshkaa, Podz, Findaway, dan Locker Room untuk menawarkan dan mempromosikan lebih banyak konten audio lisan, yang mengikuti pembelian platform iklan podcast utama Megaphone pada akhir 2020.