Kamis 17 Feb 2022 16:02 WIB

Ridwan Kamil Usul Sambut Penyelenggaraan G20 dengan Medsos

Penyelenggaraan G-20 sangat penting bagi kehidupan dan ekonomi dunia

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara Bincang Urban 20: Isu Perkotaan pada Presidensi G-20 Indonesia, di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara Bincang Urban 20: Isu Perkotaan pada Presidensi G-20 Indonesia, di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut gembira penyelenggaraan G-20 di Indonesia. Apalagi, Jawa Barat menjadi tuan rumah dari rangkaian agenda G-20, yakni Urban 20, Think 20, dan Youth 20. 

Ridwan Kamil, berkeinginan mengajak seluruh elemen masyarakat di Jabar untuk bersuka cita menyambut penyelenggaraan G-20. Salah satunya dengan membuat kampanye lewat sosial media. 

Baca Juga

"Saya akan bikin cara kreatif supaya dari level orang jalanan, maupun UMKM meramaikan G-20 dengan Tik Tok, dengan media sosial, sehingga tak dianggap elitist event, melainkan semua menjadi democratic event," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menjadi pembicara Bincang Urban 20: Isu Perkotaan pada Presidensi G-20 Indonesia, di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta, Rabu (16/2/2022). 

Emil mengatakan, penyelenggaraan G-20 sangat penting bagi kehidupan dan ekonomi negara-negara di dunia. Pasalnya, 60 persen populasi dunia, dan sekitar 85 persen ekonomi dunia berada dan dikelola oleh G-20. "Sebanyak 60 persen populasi dunia itu kumpulnya di G-20, dan 85 persen ekonomi dunia dikelola oleh G-20," kata  Emil. 

Oleh karena itu, Emil berharap agar acara G-20 sukses. Negara-negara lain di dunia memiliki keseragaman dalam menghadapi tantangan dan isu yang dihadapi saat ini. 

"Jadi apa manfaatnya, kita mendoakan agar acara ini sukses supaya ada kesimpulan-kesimpulan karena ibu dari segala masalah kan miskomunikasi. Di G-20 ini berkumpul supaya minimal 80 persen ekonomi dunia enggak miskomunikasi," kata Emil. 

"Satu paham (negara-negara di dunia) tentang isu digital, pandemi kesehatan, juga terkait dengan isu energi terbarukan," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement