RSL Penuh, Pemkot Malang Tambah Isoter Pasien Covid-19 di SKB
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meninjau fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kota Malang, Kamis (17/2/2022). | Foto: Humas Pemkot Malang
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyiapkan sarana Isolasi Terpusat (Isoter) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Fasilitas ini dikhususkan untuk warga Kota Malang yang terpapar Covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pembukaan Isoter SKB ini dilatarbelakangi lonjakan jumlah Covid-19. Tingginya penyebaran varian omikron membuatnya harus menambah isoter pasien Covid-19 meskipun telah tersedia RS Lapangan Ijen Boulevard (RSLIB). "Saya tetap memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang untuk menyiapkan isoter khusus untuk warga Kota Malang," kata Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Kamis (17/2/2022).
Seperti diketahui, isoter di RSL tidak hanya ditunjukkan untuk warga Kota Malang. Fasilitas milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini juga ditunjukkan untuk pasien dari daerah lainnya terutama Malang Raya.
Menurut Sutiaji, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di RSLIB semakin penuh. Sebab itu, dia meminta Dinkes untuk segera membuka isoter khusus warga Kota Malang. Fasilitas ini diharapkan agar pelayanan kesehatan pasien Covid-19 dapat berjalan dengan baik.
Isoter SKB memiliki kapasitas sebanyak 50 tempat tidur. Fasilitas milik Pemkot Malang ini ditunjukkan untuk melayani pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan. Sutiaji berharap fasilitas ini dapat membantu warga Kota Malang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan dalam proses penyembuhan Covid-19.
"Namun kami juga akan segera berkoordinasi dengan ibu Gubernur dan Bapak Sekda Provinsi Jawa Timur untuk membuka isoter di Jalan Kawi," ungkap pria berkacamata ini.
Pada kesempatan sama, Sutiaji juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kota Malang yang tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dalam beraktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan masyarakat sudah mengerti dan tingkat literasi mereka juga baik dalam menekan penyebaran Covid-19.
Sutaji memastikan pemerintah akan terus berupaya dalam mengendalikan Covid 19 dengan menekan Bed Occupancy Rate (BOR). Kemudian juga akan terus melakukan penguatan tracing dan treatment agar lonjakan penyebaran Covid-19 dapat teratasi serta tingkat kesembuhan juga semakin tinggi.
Menurut Sutiaji, komitmen pemerintah daerah tersebut merupakan wujud nyata implementasi misi kesatu RPJMD 2018-2023. Misi tersebut berbunyi menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan dasar lainnya bagi semua warga.
Selanjutnya, Pemkot Malang akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian PANRB. Langkah ini bertujuan untuk membuka balai-balai Diklat milik kementerian yang berada di wilayah Kota Malang agar dapat dijadikan isoter.
Sementara itu, Kepala RSLIB, Heri Susanto tak menampik, tingkat keterisian tempat tidur di RSLIB sudah hampir penuh. Dari total 320 tempat tidur, hanya tersisa 17 tempat tidur yang masih kosong. Sementara itu, daftar antrian yang menunggu untuk mendapatkan layanan di RSLIB masih cukup banyak.
Meskipun RSLIB telah penuh, Heri mengaku, tidak ada rencana untuk menambah kapasitas tempat tidur. "Sudah maksimal luasnya, tidak ada tempat buat (tambah) tempat tidur lagi," ucapnya kepada Republika.
Sebagai informasi, total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 21.614 per 17 Februari 2022. Jumlah ini sudah termasuk tambahan kasus terbaru sekitar 608 orang. Sementara itu, dari total kasus Covid-19 di Kota Malang, 17.868 di antaranya telah sembuh, 1.139 orang meninggal dan 2.634 orang masih dalam perawatan dan isolasi.