Jumat 18 Feb 2022 12:09 WIB

Prof Tjandra Ulas Varian Hybrid Deltacron yang Muncul di Inggris

Inggris telah memasukkan deltacron ke dalam 'variant surveillance report'.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Mutasi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 (ilustrasi). Varian yang dijuluki deltacron dikabarkan muncul di Siprus dan kini dimasukkan ke dalam variant surveillance report oleh Inggris.
Foto: www.pixabay.com
Mutasi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 (ilustrasi). Varian yang dijuluki deltacron dikabarkan muncul di Siprus dan kini dimasukkan ke dalam variant surveillance report oleh Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan, keberadaan varian deltacron yang ramai diperbincangkan sepanjang Februari ini telah diakui oleh badan resmi kesehatan Inggris, United Kingdom Health Security Agency (UKHSA). Ia menjelaskan, varian hybrid ini berasal dari penggabungan subvarian BA.1 plus B.1617.2.

"Di Inggris, varian ini dimasukkan ke dalam "variant surveillance report"," ungkap  Prof Tjandra melalui siaran pers, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga

Menurut Prof Tjandra, ada dugaan varian baru ini terbentuk pada seseorang yang tertular dua varian ini sekaligus. Namun, belum jelas apakah kasusnya terjadi di Inggris atau merupakan kasus impor ke negara itu.

Prof Tjandra mengatakan, Inggris telah mengirimkan sekuens dari 25 varian deltacron ke situs pengumpulan data global genom GISAID pada 7 Januari 2022. Di sisi lain, varian deltacron sebetulnya sudah dilaporkan di Siprus pada tahun lalu.

"Tapi waktu itu banyak yang menganggapnya sebagai pencemaran di laboratorium saja," kata Prof Tjandra.

Pada Desember 2021, media ramai memberitakan tentang delmicron, yang disebut-sebut sebagai gabungan dari varian delta dan varian omicron. Istilah delmicron berasal dari keterangan dr Shashank Joshi, salah seorang anggota satgas dari negara bagian Maharashtra di India yang kebetulan diwawancara media, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah dan bukan berasal dari pernyataan Indian Council of Medical Research (ICMR).

Di sisi lain, menurut penelusuran Prof Tjandra, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal Januari 2022 baru menyebutkan bahwa memang mungkin saja seseorang terserang beberapa varian SARS-CoV-2 sekaligus. Hal itu seperti juga mungkin saja seseorang terinfeksi Covid-19 dan juga pada saat yang sama terinfeksi flu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement