Jumat 18 Feb 2022 14:41 WIB

Keistimewaan Rasulullah di Tengah Segala Cacian

Rasulullah mendapatkan kasih sayang Allah

Rep: Andrian Saputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai ujian datang bertubi-tubi pada Rasulullah SAW di awal-awal dakwahnya. Seruan nabi untuk tidak menyembah selain kepada Allah SWT, mengimani utusan-utusan Allah dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya, serta menjalankan syariat yang diperintahkan Allah SWT tak didengar oleh kaum kafir quraisy.

Mereka menghina, mencaci dan memaki Nabi Muhammad. Bahkan berkali-kali, kafir Quraisy yang merasa terganggu dengan keberadaan dan dakwah Nabi Muhammad mencoba untuk membunuhnya. Namun upaya itu selalu gagal. Hujatan dan cemoohan kaum kafir Quraisy, tak bisa menjatuhkan Nabi Muhammad.

Keistimewaan dan kemuliaan akhlak Rasulullah membuka satu persatu mata hati kaum Quraisy, sehingga pada akhirnya mereka pun menyatakan keimanannya mempercayai Allah SWT dan RasulNya. Sejumlah sahabat yang mulanya menjadi tokoh paling keras menentang seruan Rasulullah, seperti Umar bin Khatab luluh. Setelah bersyahadat, justru menjadi salah satu sahabat yang paling terdepan membela perjuangan Nabi. 

“Tapi pada saat ini kejadiannya berbalik, saat umat banyak yang maksiat pada akhir zaman, banyak yang merendahkan nabi Muhammad, merendahkan syariat, merendahkan Allah dan kitabnya. Dan sudah disebutkan oleh kanjeng Nabi, nanti akan datang satu masa orang tidak butuh lagi dengan ulama, kaii, habaib, sehingga kalau sudah tiba saat itu datanglah kiamat,” kata Ustaz Rifki Fauzi, Lc beberapa waktu lalu.