Barcelona sedang menghadapi tugas sulit. Tersingkir di fase grup Liga Champions, kini mereka harus melakoni kualifikasi untuk babak 16 besar Liga Europa.
Ini pertama kalinya mereka berlaga di turnamen kasta dua Eropa setelah hampir dua dekade tidak pernah ikut lagi. Barca diharuskan menjalani playoff bersama enam belas tim lain. Mereka adalah klub-klub yang hanya mampu finis peringkat tiga penyisihan grup Liga Champions dan peringkat dua penyisihan grup Liga Europa.
Kegagalan Barca di Liga Champions memang mengejutkan. Turnamen ini sudah mereka menangkan lima kali. Pelatih La Blaugrana Xavi sempat berusaha positif memandangnya. Menurutnya itu bisa jadi pelajaran, dan mereka akan berusaha memenangkan Liga Eropa musim ini. Hanya di ajang ini mereka belum pernah meraih trofi.
Selain itu, menjadi juara Liga Eropa membuka pintu lain untuk mengejar tiket Liga Champions musim depan. Pintu pertama adalah dengan finis di empat besar liga.
Karena itu, saat laga melawan Napoli, Jumat (18/2/2022) dini hari WIB tadi mereka menegaskan mengincar kemenangan. Apalagi pertandingan di gelar di Nou Cam, kandang sendiri.
Namun, harapan ternyata tidak sesuai kenyataan. Barcelona memang tampil dominan. Namun gol Piotr Zielinski lewat skema serangan balik membuat Napoli unggul lebih dahulu pada menit 29'. Beruntung, tuan rumah mendapat hadiah penalti pada menit 59'. Penyerang rekrutan anyar Ferran Torres berhasil menuntaskan tugas sebagai algojo dan membuat kedudukan imbang.
Barca memiliki beberapa peluang unggul dalam beberapa kesempatan. Bersama rekrutan baru lain, Traore dan Pierre-Emerick Aubameyang, Torres hampir membuat gol kedua. Tetapi semuanya tidak dapat menghasilkan gol. Pertandingan pun harus berakhir dengan skor 1-1.
Tumpulnya Barca pada laga ini memang menjadi tanda tanya besar. Pelatih Xavi bahkan sampai sedih sekaligus marah. "Saya sedih karena itu membuat saya marah (Barcelona) kehilangan begitu banyak peluang karena ini adalah pertandingan yang, setidaknya harus dimenangkan," kata Xavi usai laga.
Ia tidak menyebut La Blaugrana tampil buruk. Peluang demi peluang yang mereka dapatkan menunjukan permainan mereka agresif dan berkembang. Penyelesaian akhir yang menjadi masalahnya.
"Saya rasa satu hal yang kurang dari kami adalah mengonversi kesempatan. Kami bagus dalam menekan. Setelah tertinggal (satu gol), kami menghasilkan 20 peluang dimana enam atau tujuh di antaranya sangat jelas," tambah dia. "Namun, laga ini memang bukan tentang perasaan, ini mengenai hasil pertandingan".
Sumber: The National News
Baca juga: Ferran Torres Menangis Usai Barcelona vs Napoli