REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan disparitas penyediaan infrastruktur antar-daerah yang semakin lebar karena Covid-19 perlu segera diatasi."Ini isu penting yang harus segera diselesaikan untuk mencegah kita dari risiko ketidaksetaraan abadi yang dapat mengancam kemampuan kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang," kata Febrio dalam webinar "Post-Pandemic Infrastructure in The G20" yang dipantau di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
Negara dan kelompok miskin lebih sulit mengakses penyediaan infrastruktur selama pandemi sehingga terdampak Covid-19 paling parah, yang tampak dari tingkat pengangguran, kematian, dan kemiskinan yang tinggi. Meskipun berdampak negatif terhadap sektor infrastruktur, menurut Febrio, pandemi Covid-19 mempercepat transformasi digital karena harus digunakan masyarakat untuk beraktivitas dari rumah.
"Konektivitas digital dengan optimasi broadband, jaringan, dan integrasi teknologi ditambah perlindungan privasi sangat penting untuk memungkinkan infrastruktur yang lebih hemat biaya dan berkualitas yang juga tahan hingga masa depan," katanya.
Karena itu pemerintah bertanggung jawab meningkatkan investasi ke sektor infrastruktur digital yang menguntungkan semua pihak dan berkontribusi pada inklusi sosial.Pembangunan infrastruktur secara keseluruhan pun perlu dilakukan tidak hanya untuk menutup kesenjangan penyediaan infrastruktur, tapi juga untuk berkontribusi pada tujuan pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Oleh karena itu diperlukan indikator untuk memastikan kualitas investasi infrastruktur. Mengingat pentingnya peran pembangunan infrastruktur dalam pencapaian ambisi global, G20 memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung struktur yang berkelanjutan dan memastikan agenda infrastruktur jangka panjang G20 dapat tersampaikan dengan baik," ucapnya.