REPUBLIKA.CO.ID, BATU BARA - Rumah Zakat mencoba untuk meminimalisir buta aksara Alquran buat generasi penerus yang saat ini terkesan mulai meninggalkan kebiasaan mengaji. Apalagi kegiatan mengaji sehabis sholat maghrib mulai jauh dari anak-anak sekarang.
Kegiatan maghrib mengaji saat ini sudah mulai pudar karena anak anak mulai terpengaruh terhadap perkembangan teknologi khususnya game online. Akibatnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan permainan tersebut. Karena tidak ingin kebiasan positif itu hilang, maka saat ini Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasinya di Desa Dahari Indah gencar menggalakkan program maghrib mengaji.
Kegiatan maghrib mengaji ini mendapat respons yang sangat luar biasa dari masyarakat beberapa dusun di Desa Dahari Indah. Saat ini lebih kurang 40 anak mengikuti kegiatan di Rumah Quran Juara yang berlokasi di Dusun Mawar sekitar kampung pematang pasir.
Setiap maghrib anak-anak mulai mengaji di beberapa titik yang sudah ditentukan pembimbingnya. “Kami sangat bersyukur atas antusiasme para orang tua begitu luar biasa untuk mendukung program kami. Anak-anak mereka pun juga nampak senang dengan kehadiran program yang kami inisiasi ini,” tutur Ustaz Suhaimi selaku pembimbing RQ Juara, Kamis (3/2/2022).
Agar menjadi lebih menarik, kegiatan di Rumah Quran Juara tidak hanya diisi dengan mengaji. Ada juga bimbel umum gratis dan terkadang cerita sahabat nabi yang sering dibawakan oleh Fauzi selaku Relawan Inspirasi Rumah Zakat.
Anak-anak tampak bahagia dan mengharap keesokan harinya kegiatan seperti ini kembali lagi dimulai. Selain itu ada pula jadwal setor hafalan bagi yang sudah masuk jenjang Alquran. Setiap pekannya anak-anak menyetor hafalan surah yang mereka hafal guna bekal mereka menjadi seorang penghapal Alquran.