REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut meminta PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) segera menggelontorkan minyak goreng yang sebelumnya diduga ditimbun di salah satu gudang di kawasan Deliserdang. Minyak goreng kini sudah menjadi barang langka di pasaran.
"Bantahan dan penjelasan pengusaha tentang minyak goreng yang dilakukan di Jakarta, Sabtu, juga harus dilakukan di Sumut dan sebaiknya minyak goreng itu juga cepat dilepas ke pasar," ujar Ketua Apindo Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Sabtu (19/2/2022)..
Meski pun, ia tak menampik penyaluran minyak goreng itu diyakini sedikit terhambat karena Tim Satgas Pangan Sumut akan memastikan terlebih dahulu kebenaran kasus itu. Apakah benar ada dugaan penimbunan atau tidak? Satgas Pangan Sumut tentunya juga sudah langsung mempelajari kasus itu, sejak adanya temuan pada Jumat, sebanyak 1,1 juta kilogram minyak goreng diduga ditimbun di salah satu gudang.
Apindo, katanya, mengapresiasi langkah Satgas Pangan Sumut yang melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng hingga ke gudang pengusaha."Temuan yang awalnya diduga ada penimbunan minyak goreng menunjukkan Satgas Pangan Sumut benar-benar menjalankan tugasnya untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di tengah ada gejolak harga," ujar Parlindungan yang pernah menjabat anggota DPD RI.
Sebelumnya di Jakarta, diberitakan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) .menjelaskan, bahwa 1,1 juta kilogram minyak goreng atau setara dengan 80 ribu karton merupakan stok untuk pengiriman yang dilakukan 2-3 hari ke depan.Stok yang menumpuk itu diklaim sudah siap didistribusikan, bukan ditimbun.