Selasa 22 Feb 2022 15:18 WIB

Walkot Minta Kualitas Layanan Puskesmas di Surabaya Ditingkatkan

Layanan puskesmas di Surabaya ditingkatkan karena banyaknya laporan masyarakat.

Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada santri di Puskesmas Sawah Pulo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/5/2021). Tes usap tersebut sebagai syarat bagi para santri untuk kembali mengikuti kegiatan belajar di pondok pesantren
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada santri di Puskesmas Sawah Pulo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/5/2021). Tes usap tersebut sebagai syarat bagi para santri untuk kembali mengikuti kegiatan belajar di pondok pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kualitas pelayanan di semua puskesmas se-Kota Pahlawan, Jawa Timur, lebih ditingkatkan menyusul banyaknya laporan pelayanan di puskesmas selama ini kurang memuaskan.

"Mulai pekan ini, saya konsentrasi ke pelayanan puskesmas. Ini banyak laporan pelayanan di puskesmas jelek semua. Bu Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) semua TV dipasang, biar masyarakat tahu informasi pelayanan di puskesmas," kata Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan hal tersebut saat virtual bersama pegawai ASN dan tenaga kontrak di ruang kerjanya, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

Wali Kota Eri menjelaskan, soal laporan warga terhadap kurang memuaskannya pelayanan di puskesmas karena disebabkan minimnya informasi. Menurut dia, pasien tidak tahu ketika poli sedang kosong, sehingga penanganan kesehatan jadi terhambat.

Penyebab kosongnya pelayanan poli itu, lanjut dia, karenakurangnya tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas. Kekurangan nakes ini karena sebagian bertugas di lapangan.

Ia menegaskan, dirinya tidak segan mencopot camat dan lurah jika tidak ada perubahan dan menyulitkan pelayanan warga Surabaya. "Kalau sampai pelayanannya jelek dan tidak cepat, tidak ada sarana informasi dan membuat pasien tidak mengetahui mana saja poli yang kosong. Maka akan saya copot," ujar Eri.

Tak lupa, Eri menyampaikan kepada jajarannya di puskesmas agar memperbaiki pelayanan publik menjadi lebih baik lagi. Orang nomor satu di Pemerintah Kota Surabaya itu juga berpesan, jangan pernah takut untuk bersuara ketika ada kekurangan di puskesmas.

"Tugas kita sebagai pejabat, dicaci dan dimaki itu biasa. Jangan sampai memberikan data yang baik-baik saja kepada saya, sedangkan data yang jelek tidak disampaikan. Malah saya tindak tegas sampean (anda), jadi semua masalah dan kekurangan apapun sampaikan, karena itu tugas kita bersama, Pak Sekda maupun asisten untuk diselesaikan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement