Kamis 24 Feb 2022 01:32 WIB

Lima Kontainer Minyak Goreng akan Tiba di Mataram, Warga Diminta Beli Secukupnya

Warga diminta tidak membeli minyak goreng dalam jumlah banyak untuk dijual lagi.

 Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sekitar empat hingga lima kontainer minyak goreng dari distributor merek Filma dan Mitra akan tiba di Mataram. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sekitar empat hingga lima kontainer minyak goreng dari distributor merek Filma dan Mitra akan tiba di Mataram. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sekitar empat hingga lima kontainer minyak goreng dari distributor merek Filma dan Mitra akan tiba di Mataram. Pengadaan minyak goreng ini untuk memenuhi kebutuhan warga di daerah tersebut.

"Kemarin (Selasa) saya sudah menelepon langsung distributor minyak goreng tersebut, dan mereka menyebutkan besok (hari ini-red) akan tiba sekitar empat hingga lima kontainer minyak goreng di Mataram untuk kebutuhan warga secara umum di Pulau Lombok," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Kedatangan minyak goreng tersebut, katanya, sekaligus menampik anggapan dari warga bawah minyak goreng langka dan adanya indikasi terjadi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Kekosongan stok minyak goreng murah seharga Rp 14 ribu per liter pada sejumlah retail modern beberapa hari terakhir bukan langka, akan tetapi terjadi pembatasan di pabrik pengusaha," katanya.

Menurut Uun, sebanyak empat hingga lima kontainer minyak goreng yang dijadwalkan tiba pada Rabu (23/2/2022), kemungkinan akan habis dalam waktu satu pekan ke depan sebab pangsa pasarnya se-Pulau Lombok. Namun demikian, pihak distributor sudah melakukan pemesanan kembali agar sebelum minyak goreng tersebut habis, stok sudah ada lagi sehingga tidak terjadi kekosongan.

"Masyarakat juga kami harapkan beli minyak goreng sesuai kebutuhan dan tidak panik dengan membeli minyak goreng dalam jumlah banyak. Apalagi untuk dijual lagi," katanya.

Sementara menyinggung tentang indikasi penimbunan, Uun mengatakan, sejauh ini dari hasil investigasi di lapangan belum ada indikasi penimbunan. "Bagaimana mau 'nimbun' harganya turun, kecuali harganya naik. Artinya, kekosongan stok minyak goreng di sejumlah pasar modern murni karena terkendala distribusi, Insya Allah hari ini bisa terisi lagi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement