Jumat 25 Feb 2022 13:49 WIB

Korban Luka Gempa Pasaman Barat Dirujuk ke RS Yarsi Simpang Empat

Korban luka gempa Pasaman Barat alami patah tulang.

Red: Nora Azizah
Gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat.
Foto: Dok BMKG
Gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Puluhan warga korban gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang mengalami luka hingga patah tulang dirujuk ke Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Direktur RS Yarsi Simpang Empat Meri Erliza di Simpang Empat, Jumat (25/2/2022), mengaku kewalahan menerima pasien korban gempa karena terbatasnya ruangan dan tenaga yang ada.

Akan tetapi pihaknya terus berupaya menangani korban yang dirujuk semaksimal mungkin. Berdasarkan data sementara yang dihimpun di lapangan lokasi terparah akibat gempa yang mengguncang Pasaman Barat berada di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau dan Kecamatan Kinali.

Baca Juga

Ratusan bangunan dilaporkan rusak berat mulai dari fasilitas umum hingga rumah warga. Tidak hanya itu gempa juga merusak ruang pertemuan Balerong di kediaman dinas Bupati Pasaman Barat. 

Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang terjadi di Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB terasa hingga Kota Batam Kepulauan Riau. "Tadi saya merasa meja agak goyang. Mungkin karena kami di lantai atas, sehingga terasa ada getaran," kata Kepala Dinas Kominfo Kota Batam Azril Apriansyah.

Saat gempa terjadi, ia bersama stafnya sedang berada di lantai 7 Gedung Pemkot Batam. Sama dengan Azril, pegawai yang berdinas di Kominfo Pemkot Batam, Mutya juga merasakan getaran selama beberapa detik. 

Menurutnya gempa terjadi dua kali. Gempa kedua kalinya lebih kuat dari yang pertama.Informasi yang dihimpun gempa yang terjadi itu membuat pasien yang ada di rumah sakit dan Puskesmas juga berhamburan keluar rumah.

Dampak yang terjadi menyebabkan ratusan bangunan rumah dan sejumlah fasilitasumum rusak. Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi di 0,14 Lintang Utara dan 99,99 Bujur Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement