Rabu 02 Mar 2022 15:21 WIB

Dinkes Yogyakarta Screening Covid-19 Tahap Dua di Sekolah

Screening tahap dua dilakukan karena penyebaran Covid-19 masih tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ilham Tirta
Pelajar mengikuti screening di sekolah yang menggelar PTM (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pelajar mengikuti screening di sekolah yang menggelar PTM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus melakukan screening Covid-19 di sekolah-sekolah. Screening kali ini adalah tahap kedua.

Dengan begitu, tiap sekolah mendapatkan dua kali giliran dua kali screening. Hal ini dikarenakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus menunjukkan peningkatan.

Baca Juga

"Dinkes sudah melaksanakan screening tahap dua sejak 11 Januari 2022," kata Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani saat dikonfirmasi Republika.co.id melalui pesan tertulis, Selasa (1/3), malam.

Screening tahap dua ini sudah dilakukan terhadap 31 sekolah di Kota Yogyakarta. Baik itu di tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK dengan sampel yang diambil sebanyak 10 persen per sekolah, terdiri dari siswa dan guru.

"1.519 siswa (sampel yang sudah diambil di tahap dua) dengan positive rate 0,46 persen atau ditemukan sebanyak tujuh siswa yang positif (dari hasil screening)," ujar Emma.

Kepala Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Hasyim juga mengatakan, screening di sekolah dilakukan dua kali. Pasalnya, dengan adanya penyebaran omicron menyebabkan beberapa kasus positif juga sudah ditemukan di lingkungan sekolah.

"Kalau semua sekolah sudah mendapat giliran (untuk tahap pertama), maka dimulai (lagi screening) dari sekolah baru lagi," ujar Hasyim.

Meskipun ditemukan kasus positif dari screening di sekolah, namun belum bisa dikatakan sebagai klaster sekolah. Sebab, kata Hasyim, kasus yang ditemukan penyebarannya berawal dari keluarga.

"Sekarang agak lebih banyak (ditemukan kasus), tapi kalau klaster belum karena penularan dari keluarga," jelasnya.

Di sekolah yang ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif, langsung diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Lamanya PJJ di sekolah yang ditemukan kasus tersebut ditentukan oleh satgas penanganan Covid-19 setempat.

"Waktunya itu nanti rekomendasi dari satgas kecamatan dan kemantren, serta puskesmas. (Waktunya ditentukan) Tergantung jumlah kasus (yang ditemukan), kan ada tracing juga, pembersihan sekolahnya, disemprot disinfektan dan sebagainya," tambah Hasyim.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga berencana menyelenggarakan PJJ total atau 100 persen. PJJ secara penuh tersebut direncanakan akan digelar dalam waktu dekat.

Hingga saat ini, pihaknya masih masih menunggu instruksi lebih lanjut untuk melaksanakan PJJ. Jika nantinya sudah ada instruksi lebih lanjut, maka pihaknya akan langsung mensosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk segera menerapkan PJJ total.

"Rencananya akan dilakukan PJJ 100 persen, tapi kami masih menunggu SE (surat edaran) dari Wali Kota (Yogyakarta)," kata Hasyim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement