REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) lainnya pada Selasa (1/3/2022) sepakat untuk melepaskan 60 juta barel cadangan minyak ke pasar dunia untuk mengkompensasi gangguan pasokan dan harga menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (2/3/2022), perdagangan minyak Rusia berantakan setelah banyak negara memberlakukan sanksi terhadap perusahaan, bank, dan individu Rusia.
Perdagangan minyak Rusia memang dibebaskan dari sanksi, namun para pembeli tetap menghindari minyak Rusia untuk menghindari adanya pelanggaran yang bisa dilakukan tanpa disadari.
Pernyatan resmi IEA tidak menjelaskan apa pun untuk menghentikan reli pada minyak mentah berjangka karena investor menilai akibat meningkatnya gangguan pada pasokan. Minyak mentah Brent naik 7 dolar AS per barel menjadi 104,97 dolar AS per barel, harga itu tertinggi sejak 2014.