Banjir di Pamekasan dan Sampang Mulai Surut
Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) memberi bantuan kepada warga terdampak banjir di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (2/3/2022). Tiga dari lima kecamatan yaitu Palengaan, Proppo dan sebagian Kecamatan Galis yang sebelumnya tergenang banjir akibat luapan Sungai Kalikloang dan Kalisemajid kini mulai surut, sedangkan Kecamatan Pamekasan dan Pademawu masih tergenang. | Foto: Antara/Trisnadi
REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Banjir yang melanda dua kabupaten di Pulau Madura, yakni Pamekasan dan Sampang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak 1 Maret 2022, kini mulai berangsur surut.
Berdasarkan pantauan di Pamekasan dan Sampang, Kamis (3/3/2022), genangan air hanya ada di sebagian halaman rumah warga, sedangkan di jalan umum sudah tidak ada.Aparat kepolisian juga telah membuka akses menuju jalur kota yang sebelumnya ditutup karena genangan banjir yang tinggi.
Di Pamekasan, jalur lalu lintas yang sebelumnya dari arah Kabupaten Sampang yang melalui Jalan Trunojoyo Pamekasan ditutup, pada Kamis malam terpantau telah dibuka. Demikian juga di jalur lalu lintas dari arah Pamekasan yang melalui monumen Kota Sampang juga telah dibuka.
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, banjir yang menggenangi Kota Pamekasan mulai surut sejak Kamis pagi. "Kalaupun ada genangan, hanya sisa-sisa di halaman rumah warga," katanya.
Ia menjelaskan, genangan banjir saat ini masih tersisa di beberapa rumah warga di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu. Banjir yang menggenangi Kota Pamekasan mulai 1 Maret 2022 dan hingga Kamis (3/3) pagi di sebagian wilayah masih berlangsung itu, akibat luapan Sungai Kalisemajid dan Sungai Kalikloang, setelah hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu.
Banjir menggenangi tujuh keluruhan dan 12 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Padewawu, Palengaan dan Proppo.Masing-masing Kelurahan Jungcangcang, Gladak Anyar, Patemon, Parteker, Barurambat Kota, Kelurahan Bugih dan Kelurahan Baruramat Timur.
Desa terdampak meliputi, Laden, Jalmak, Betet, Palengaan Daja, Rombuh, Sumedangan, Lemper, Majungan, Desa Pademawu Timur, Pademawu Barat, Desa Samiran dan Desa Kodik. "Total jumlah warga terdampak berdasarkan hasil pendataan terbaru sebanyak 16.986 jiwa dengan jumlah total jumlah warga yang dievakuasi sebanyak 450 jiwa," kata Budi, menjelaskan.
Budi menjelaskan, meski banjir telah surut, dapur umum untuk membantu suplai makanan kepada warga terdampak hingga kini masih dioperasikan."Kalau dapur umum, hingga malam ini tetap beroperasi, karena meski banjir surut, warga belum bisa memasak. Dapur mereka kotor dan masih perlu dibersihkan," katanya, menjelaskan.Sementara di Kabupaten Sampang, banjir yang melanda permukiman warga di kota itu, pada Kamis malam juga terpantau telah surut, namun distribusi bantuan makanan tetap dilanjurkan, karena warga terdampak banjir juga belum bisa memasak.Para korban banjir di kota itu juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena tandon air milik mereka kotor akibat banjir.