Rabu 02 Mar 2022 12:32 WIB

Australia Lanjutkan Upaya Evakuasi Warga Terdampak Banjir

Korban tewas akibat banjir di Australia bertambah menjadi 10 orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria menggunakan ekskavator mengumpulkan puing-puing yang rusak akibat air banjir di Lismore, Australia, Rabu (2/3/2022). Air bergerak ke selatan ke New South Wales dari negara bagian Queensland, menjadi bencana terburuk di kawasan itu.
Foto: Jason O'Brien/AAP Image via AP
Seorang pria menggunakan ekskavator mengumpulkan puing-puing yang rusak akibat air banjir di Lismore, Australia, Rabu (2/3/2022). Air bergerak ke selatan ke New South Wales dari negara bagian Queensland, menjadi bencana terburuk di kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia mengalami bencana banjir terburuk akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah timurnya sepekan belakangan. Hingga Rabu (2/3/2022), pemerintah Australia masih berupaya menyalurkan bantuan dan penyelamatan bagi korban terdampak banjir.

Helikopter militer kemudian menerbangkan orang-orang yang terdampar dari atap-atap lingkungan yang terendam banjir di Australia timur. Pihak berwenang menemukan korban kesepuluh pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat setelah berhari-hari hujan deras.

Baca Juga

Korban tewas bertambah menjadi 10 setelah seorang wanita yang diyakini berusia 80-an ditemukan tewas di dalam sebuah properti yang terendam banjir. Banjir yang dimulai akhir pekan lalu menenggelamkan beberapa kota dan jembatan di Queensland dan New South Wales.

Luapan banjir bergerak ke selatan beriring dengan hujan lebat. Perkiraan banjir bandang akan terjadi di Sydney.

"Sistem cuaca yang agak signifikan ini  kita akan melihatnya datang ke pantai tengah Sydney dan kita sudah mengalami unsur-unsur itu sekarang," kata Perdana Menteri Scott Morrison selama konferensi pers seperti dikutip laman CNN International, Rabu (2/3/2022).

Sydney merupakan kota terbesar di Australia dan rumah bagi lebih dari lima juta orang. Biro Meteorologi mengatakan, Sydney dapat menerima 150 mm (6 inci) hujan dalam periode enam jam pada Selasa sore. Curah hujan rata-rata Sydney untuk bulan Maret adalah 138 mm.

Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet menggambarkan cuaca ekstrem sebagai peristiwa satu dalam seribu tahun. Dia mengatakan kru darurat melakukan lebih dari 1.000 penyelamatan di negara bagian itu setelah menerima 6.000 panggilan bantuan sejauh ini.

Ratusan orang masih terjebak di rumah mereka di kota Lismore, New South Wales utara. Mereka menghadapi banjir terburuk yang pernah tercatat di tengah laporan beberapa orang menghabiskan malam di atap rumah.

Wali kota Steve Krieg mengatakan kepada Channel 7, bahwa sembilan orang masih hilang, sementara 400 penyelamatan belum dilakukan. Sekitar 50 orang diselamatkan setelah mereka terjebak di jembatan semalam ketika air yang naik dengan cepat menenggelamkan kedua ujung jembatan.

Musim panas pantai timur Australia telah didominasi oleh pola iklim La Nina, yang biasanya dikaitkan dengan curah hujan yang lebih besar, selama dua tahun berturut-turut. Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk pada Selasa (2/3) mengatakan, bahwa Brisbane, kota terbesar ketiga di Australia, menerima sekitar 80 persen dari curah hujan tahunannya selama tiga hari terakhir.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement