Jumat 04 Mar 2022 09:44 WIB

Saham Energi Masih Berjaya, IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Global

IHSG menguat karena ditopang kenaikan saham-saham blue chip.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (4/3/2022) ke level 6.921,31 dan terus naik hingga menyentuh level 6.936,04.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (4/3/2022) ke level 6.921,31 dan terus naik hingga menyentuh level 6.936,04.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (4/3/2022). Setelah ditutup melemah 0,77 persen pada perdagangan Rabu, IHSG pagi ini menguat ke level 6.921,31 dan terus naik hingga menyentuh level 6.936,04.

IHSG menguat karena ditopang kenaikan saham-saham blue chip yang tercermin dari indeks LQ45 dengan kenaikan signifikan mencapai 1,45 persen. Penguatan dipimpim oleh saham HRUM yang melesat hingga 8 persen dan disusul ADRO yang terbang 7 persen.

Baca Juga

Naiknya saham-saham yang berkaitan dengan komoditas energi sejalan dengan melambungnya harga minyak mentah yang mencapai level tertingginya dalam 10 tahun terakhir. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh perang di Ukrania yang terus memicu kekhawatiran mengenai kelancaran pasokan minyak dunia. 

"Harga minyak mentah yang tinggi telah memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global dan memicu risiko inflasi," tulis Phillip Sekuritas dalam risetnya, Jumat (4/3/2022). 

Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi atas sektor pengolahan minyak Rusia. Kemungkianan besar sektor ekspor minyak dan gas Rusia adalah target berikutnya dalam daftar sanksi yang akan di berikan kepada Rusia.

Merespons kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut, menurut riset Phillip Sekuritas Indonesia, fokus perhatian investor akan tertuju pada bagaimana bank sentral di seluruh dunia beraksi atau berusaha menjinakkan inflasi.

Meski dibuka positif, Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan cenderung terkoreksi hari ini. Proyeksi ini sejalan dengan indeks saham di Asia yang dibuka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam. 

Nikkei 225 dan Hang Seng masing-masing amblas hingga 2 persen. Sementara di Wall Street, Nasdaq memimpin penurunan paling tajam sebesar 1,56 persen, disusul S&P 500 yang melemah 0,53 persen dan DJI terkoreksi 0,29 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement