REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mengutip juru bicara pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, kantor berita Rusia RIA mengabarkan tingkat radiasi dasar tidak berubah di sana, masih dalam level aman. PLTN terbesar di Eropa itu terbakar dalam serangan tentara Rusia.
Secara terpisah, RIA yang mengutip dinas kedaruratan Ukraina mengatakan bahwa kebakaran terjadi di luar perimeter PLTN tersebut. Salah satu blok pembangkit telah dimatikan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengabarkan bahwa PLTN Zaporizhzhia terbakar dalam serangan Rusia pada Jumat (4/3/2022) dini hari. Ia mendapatkan kabar itu dari laporan wali kota setempat.
"Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," cicit Kuleba di Twitter.
Russian army is firing from all sides upon Zaporizhzhia NPP, the largest nuclear power plant in Europe. Fire has already broke out. If it blows up, it will be 10 times larger than Chornobyl! Russians must IMMEDIATELY cease the fire, allow firefighters, establish a security zone!
— Dmytro Kuleba (@DmytroKuleba) March 4, 2022
"Kebakaran telah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Kuleba.