Jumat 04 Mar 2022 14:50 WIB

Fraksi PKS Apresiasi Capaian TPID Setelah Jakarta Mengalami Deflasi

Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta pada Februari 2022, mengalami deflasi 0,05 persen.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta merilis data selama Februari 2022, Ibu Kota mengalami deflasi 0,05 persen.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta merilis data selama Februari 2022, Ibu Kota mengalami deflasi 0,05 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang berhasil menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga pangan di Ibu Kota. Menurut dia, hal itu tak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengontrol harga pangan. "Kami berharap tim inflasi daerah bisa bekerja lebih baik lagi," kata Aziz kepada Republika di Jakarta, Kamis (3/3).

Dia berharap, TPID bisa terus melakukan kontrol harga pangan di pasangan dengan baik. Sehingga, harga kebutuhan pokok tidak memberatkan daya beli masyarakat, khususnya di Jakarta yang biasa naik menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Baca Juga

"Kami apresiasi keberhasilan ini. Ini hal yang penting karena saat ini banyak harga bahan pokok tidak stabil seperti minyak goreng yang sangat memberatkan masyarakat, kemudian disusul langkanya tahu dan tempe," jelas Azis.

Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko, mengatakan, ada deflasi terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta selama Februari lalu sebesar 0,05 persen (mtm). Deflasi tersebut, kata Onny, didasarkan pada kelompok makanan, minuman, tembakau hingga komunikasi dan jasa keuangan.

"Secara tahunan, inflasi IHK DKI Jakarta pada Februari 2022 sebesar 1,62 persen (yoy), lebih rendah dari angka inflasi nasional 2,06 persen (yoy)," kata Onny dalam keterangannya, dikutip Kamis (3/2).

Menurut dia, deflasi pada Februari 2022, tercatat turun dari sebulan sebelumnya sekitar 0,46 persen. Onny menerangkan, di sisi lain kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran serta kelompok transportasi masih mengalami inflasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut, ada peningkatan beberapa komoditas pangan jelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Sehingga, kenaikan harga seiring dengan banyaknya permintaan, disebut hal biasa. "Ini biasa, setiap tahun jelang Ramadhan dan Idul Fitri, tapi kita berharap stok pangan tersedia cukup," kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu (2/3/2022) malam WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement