Ahad 06 Mar 2022 12:28 WIB

Tabrakan Bus dan Truk di Tol Surabaya, 3 Orang Meninggal Dunia

Sebelum tabrakan, seorang penumpang bus mencoba mengambil alih kemudi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Kecelakaan (ilustrasi). Kecelakaan yang melibatkan bus bernomor polisi D7610AT dan truk colt diesel bernomor polisi W9948NZ itu terjadi pada Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Foto: Antara
Kecelakaan (ilustrasi). Kecelakaan yang melibatkan bus bernomor polisi D7610AT dan truk colt diesel bernomor polisi W9948NZ itu terjadi pada Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasat PJR Polda Jatim Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengungkapkan, hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata dan truk di tol Dupak KM 4-100 Surabaya, tercatat berjumlah tiga orang. Kecelakaan yang melibatkan bus bernomor polisi D7610AT dan truk colt diesel bernomor polisi W9948NZ itu terjadi pada Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Korban meninggalnya tiga orang," ujar Dwi dikonfirmasi Ahad (6/3/2022).

Baca Juga

Dwi merinci tiga korban meninggal dunia adalah Ujang Teguh Pribadi (31 tahun), Sujoni (48), dan Burniat (51). Nama terakhir disebut-sebut sebagai penyebab kecelakaan nahas itu terjadi. Kecelakaan bermula saat bus melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba Burniat yang diduga depresi itu mencoba mengambil alih kemudi dan membanting stir ke arah yang berlawanan.

Aksi tersebut mengakibatkan bus menabrak guard rail hingga berbalik arah ke jalur berlawanan. Dari arah berlawanan melaju truk colt diesel bernomor polisi W9948NZ, sehingga tarbakan pun tak terelakkan.

Selain mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, kecelakaan itu pun mengakibatkan enam luka-luka. Rinciannya dua orang mengalami luka berat dan empat sisanya luka ringan. Keenam korban dirawat di RS PHC Surabaya.

Bus yang terlibat kecelakaan tersebut merupakan bus pariwisata yang memuat 40an penumpang. Para penumpang bus tersebut merupakan rombongan ziarah asal Palembang yang baru saja pulang ziarah dari Sunan Ampel dan bertujuan melanjutkan rute ziarah ke Jombang, sebelum kembali ke Palembang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement