REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan tinggal satu desa di daerah tersebut yang masih terendam banjir, meskipun kondisi air mulai surut bila dibandingkan sebelumnya.
"Saat ini tinggal di Desa Gunungsari di Kecamatan Waled yang masih terendam banjir," kata Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon Fauzan di Cirebon, Ahad (6/3/2022).
Ia mengatakan dari tujuh desa di empat kecamatan yang terendam banjir pada Sabtu(5/3) sore sampai malam, tinggal Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon yang masih terendam banjir. Meskipun kondisinya saat ini, kata Fauzan, sudah mulai surut, yang sebelumnya banjir dikisaran 80 sentimeter, saat ini hanya tinggal 50 sentimeter.
Namun di Desa Gunungsari kondisi geografis yang cekung membuat air sulit untuk surut, sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
"Kalau di Gunungsari ini, kondisinya daerah itu cekung sehingga membutuhkan waktu lebih lama agar bisa surut," katanya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengatakan banjir yang terjadi di tujuh desa itu dikarenakan hujan intensitas tinggi, dan mengakibatkan sungai meluap. Sehingga menyebabkan 2.433 rumah warga yang dihuni 3.364 KK atau 9.707 jiwa terendam banjir, meskipun saat ini rata-rata sudah mulai membersihkan rumahnya.
"Ada 2.433 rumah milik warga dan puluhan fasilitas umum yang terendam banjir," kata Alex.
Alex mengatakan jumlah rumah warga yang terendam banjir itu tersebar di beberapa desa di empat kecamatan yang berada di Kabupaten Cirebon, yaitu Kecamatan Waled, Plered, Arjawinangun, dan Klangenan.