REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Maruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pemantauan kondisi produksi dan ketersediaan pangan melalui fasilitas Agriculture War Room (AWR) di Kantor Pusat Kementan, Selasa (8/3/2022).
Upaya memastikan ketersediaan pangan menjadi hal yang sangat krusial untuk dilakukan jelang Ramadhan. Faktanya permintaan pangan sebagai kebutuhan pokok di bulan ini kerap mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga seringkali memicu gangguan distribusi, kelangkaan, hingga kenaikan harga di pasar.
Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan ketersediaan pangan dalam kondisi yang cukup dan aman. Ia memastikan Ramadhan yang jatuh di awal Bulan April mendatang dapat berjalan kondusif karena stok pangan sebagai kebutuhan dasar masyarakat terjamin dan tercukupi.
“Saya meninjau kementan dan dapat penjelasan tentang ketersediaan bahan pokok khsusunya dalam menghadapi Ramadhan dan Hari Raya. Ini penting, saya tekankan tidak ada kekurangan seperti isu kedelai ataupun minyak goreng,” kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma’aruf mengungkapkan semua pihak wajib bekerjasama untuk mewujudkan dan menjamin ketersediaan pangan masyarakat. Pihak terkait lainnya , kata Ma’aruf, juga harus turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pangan masyarakat, mulai dari aspek distribusi hingga upaya stabilitas harga pangan.
“Ini tidak hanya Kementan, saya minta ada kolaborasi baik dalam rangka penyiapan ketersedian dan pengendalian harga, serta siap untuk intervensi manakala ada hal yg mengganggu ketersediaan dan kenaikan harga yg tidak sewajarnya” Ungkapnya.
Ramadhan kali ini merupakan tahun ke-3 bulan puasa di masa pandemi, Ma’aruf menekankan pentingnya menjaga dan mengendalikan pasokan dan harga pangan terutama di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ia meyakini dengan kerja bersama ketersediaan pangan ramadhan tahun ini akan tetap terjaga dan terkendali seperti tahun sebelumnya.
“mudah mudahan ramadhan kali ini, meskipun dunia sedang bermasalah tapi kita bisa antisipasi” tutupnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menuturkan meski data menunjukan angka yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga Idul Fitri.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak berhenti hanya pada data-data diatas kertas, bersama dengan jajarannya ia kerap melakukan validasi dan memastikan data tersebut sesuai fakta fisik dilapangan.
"Seperti yang disampaikan Bapak Wapres, data dan validasi sudah kita lakukan bahwa Ramadhan kali ini kebutuhan pangan kita dalan kondisi cukup. Terkait beberapa harga komoditas yang naik dikarena ada gejolak harga dunia yang juga lagi naik, tetapi bukan berarti ketersediaan kurang, semua saya pastikan cukup," katanya.