Selasa 08 Mar 2022 16:49 WIB

In Picture: Patahan Baru Gempa Pasaman Barat

..

Red: Mohamad Amin Madani

Foto udara pemukiman yang hancur akibat gempa, di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemkab Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang dan mitigasi bencana setelah ditemukannya patahan baru pascagempa Magnitudo 6,1 di daerah itu yakni sesar Talamau. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

Foto udara pemukiman yang hancur akibat gempa, di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemkab Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang dan mitigasi bencana setelah ditemukannya patahan baru pascagempa Magnitudo 6,1 di daerah itu yakni sesar Talamau. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

Warga membersihkan puing rumahnya yang runtuh akibat gempa di Lubuk Panjang, Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemkab Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang dan mitigasi bencana setelah ditemukannya patahan baru pascagempa Magnitudo 6,1 di daerah itu yakni sesar Talamau. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

Warga membersihkan puing rumahnya yang runtuh akibat gempa di Lubuk Panjang, Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemkab Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang dan mitigasi bencana setelah ditemukannya patahan baru pascagempa Magnitudo 6,1 di daerah itu yakni sesar Talamau. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,PASAMAN BARAT -- Foto udara pemukiman yang hancur akibat gempa, di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (8/3/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemkab Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang dan mitigasi bencana setelah ditemukannya patahan baru pascagempa Magnitudo 6,1 di daerah itu yakni sesar Talamau.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement