REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Setelah sempat menembus lebih dari 1.000 kasus aktif pada pekan ketiga bulan Februari 2022 lalu, kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Semarang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tren penurunan kasus aktif itu disampaikan Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha yang dikonfirmasi di sela pelaksanaan operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).
Kendati begitu, warga Kabupaten Semarang diimbau terus memperketat protokol kesehatan agar kasus aktif Covid-19 ini terus berangsur melandai.
“Alhamdulillah, sampai hari ini, tren kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang turun drastis, setelah pada akhir Februari 2022 kemarin masih masih sempat mencapai 968 kasus aktif,” ujar Bupati Semarang.
Sampai dengan Selasa ini, kata bupati, di Kabupaten Semarang tercatat masih ada sebanyak 332 kasus aktif. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, ujarnya, terus berupaya semaksimal mungkin untuk menekan kasus aktif Covid-19, yang beberapa waktu lalu sempat melonjak kembali, agar ekonomi dapat segera bangkit kembali.
“Demikian halnya dengan berbagai kegiatan masyarakat dan kehgiatan- kegiatan keagamaan tetap bisa berjalan dengan normal kembali,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Perkembangan Kasus Covid-19 Kabupaten Semarang yang dirilis oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Semarang jumlah kasus aktif per Selasa ini tercatat sebanyak 332 setelah sepanjang Senin kemarin ada penambahan sebanyak 73 pasien sembuh. Namun dari jumlah kasis aktif tersebut, sebanyak 16 pasien masih menjalani perawatan di ruang ICU, masing- masing di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa sebanyak 13 orang pasien dan di RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran sebanyak tiga orang pasien.
Selain itu, sebanyak 31 pasien masih menjalani treatmen di ruang isolasi sejumlah rumah sakit. Rinciannya delapan pasien di ruang isolasi RSUD dr Gunawan Mangunkusumo, 16 pasien di RSUD dr Gondo Suwarno, 5 orang pasien di RS Ken Saras dan dua pasien di Rs Bina Kasih. Sementara, jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah sebanyak 257 orag dan yang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat sebanyak 17 orang pasien.
Baca juga:
Revitalisasi Pasar Ciputat Selesai, Pedagang Tempati Gedung Mulai 28 Maret 2022