Rabu 09 Mar 2022 10:58 WIB

KST Berulah Lagi, Satu Warga Tewas Saat Beraksi di Dua Kabupaten di Papua

Polda Papua belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota kelompok separatis teroris (KST) terus beraksi meneror warga dan membunuh personel TNI AD (ilustrasi).
Foto: Istimewa
Anggota kelompok separatis teroris (KST) terus beraksi meneror warga dan membunuh personel TNI AD (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kelompok separatis teroris (KKB) dilaporkan kembali melakukan penyerangan terhadap warga sipil di dua kabupaten di Provinsi Papua. Hal itu menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

"Memang benar ada penyerangan yang dilakukan KKB di dua kabupaten, yakni di Kabupaten Yahukimo menimpa seorang pendulang emas hingga tewas dan di Kabupaten Intan Jaya dialami seorang tukang bangunan terluka," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Kamal di Kota Jayapura, Rabu (9/3/2022).

Kamal mengaku, dari laporan yang diterima insiden penyerangan terhadap rombongan pendulang emas Kali Ei, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, dan yang jenazahnya Afandy Tiakoly ditemukan warga pada Senin (7/3/2022). Insiden pengadangan terjadi saat rombongan pendulang emas menggunakan mobil Mitsubishi Strada berada di terminal Kali Ei, Distrik Seradala, Sabtu (5/3/2022). Adapun jenazah ditemukan sekitar satu kilometer dari Kali Ei.

Jenazah Afandy Tiakoly sudah dievakuasi dan berada di RSUD Dekai. Menurut Kamal, aparat belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan. Sementara itu, penyerangan juga dialami pekerja proyek pembangunan rumah bantuan sosial di Kampung Kumbalagupa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (8/3/2022)

Kamal menuturkan, korban Aris Kalan mengalami luka di bagian leher belakang akibat tebasan benda tajam. Korban yang mengalami luka sabetan parang di bagian leher belakang dengan panjang 16 sentimeter (cm) dengan kedalaman 5 cm, sudah dievakuasi ke Nabire untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement