Sabtu 09 Dec 2023 21:31 WIB

Polda Papua: 4 Pekerja Pembangunan Puskesmas Belum Ditemukan

Pekerja pembangunan puskesmas diduga hanyut di Sungai Baliem

Rep: Bambang Naroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo, mengatakan pekerja pembangunan puskesmas diduga hanyut di Sungai Baliem
Foto: Antara
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo, mengatakan pekerja pembangunan puskesmas diduga hanyut di Sungai Baliem

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengakui, hingga kini keempat pekerja pembangunan puskesmas di kampung Bruyugu, Distrik Bruwa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, belum ditemukan, namun para korban diduga hanyut di Sungai Baliem yang melintasi kampung tersebut. 

"Benar, keempat pekerja pembangunan puskesmas di kampung Bruyugu hingga kini belum ditemukan, tapi pencarian masih terus dilakukan, " kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu (9/12/2023). 

Baca Juga

Dikatakan, dari laporan yang diterima terungkap insiden yang terjadi sejak tanggal 29 November 2023 itu berawal dari ketakutan para pekerja saat sekelompok warga mendatangi camp pekerja di malam hari. 

Akibatnya para pekerja lari meninggalkan camp dan diduga hanyut di Sungai Baliem. "Kemungkinan mereka ketakutan, karena dari laporan di wilayah itu tidak ada KKB, " jelas Kombes Benny.

Sebelumnya, anggota dan warga menemukan satu pekerja yaitu Waldermar Harinda (39 th) yang ditemukan mengapung dan tersangkut di sungai Baliem. Korban Waldermar ditemukan Kamis (7/12/2023). 

"Pencarian masih dilanjutkan dengan bantuan warga masyarakat menyisir sekitar sungai Baliem," jelas Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny.

Empat pekerja bangunan yang belum ditemukan yaitu Julian Salenda, Ronces Lampeang, Alesandro Juluan dan Grifarti Makahenggan.

Sementara itu, sebelumnya kelompok separatisme Papua Merdeka mengeklaim melakukan serangan terhadap konvoi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Maybrat, Papua Barat Daya. Satu personel militer disebutkan terbunuh dalam serangan tersebut. 

Dan satu prajurit TNI lainnya disebutkan terluka akibat serangan itu. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) juga bertanggung jawab atas pembunuhan satu personel TNI di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta menyampaikan, serangan terhadap konvoi militer Indonesia terjadi di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur pada Ahad (3/12/2023) lalu.

“Pasukan TPNPM wilayah IV Sorong Raya yang dipimpin Mamfred Fatem telah serang konvoi kendaraan militer dan polisi Indonesia dan berhasil tembak dua anggota TNI dan salah-satunya tewas di tempat,” begitu kata Sebby, Rabu (6/12/2023). Adapun satu satu personel militer lainnya, kata Sebby terkena tembakan.

Sebby dalam pernyataannya itu juga menyampaikan, pasukan TPNPB-OPM juga bertanggung jawab atas kematian personel TNI atas nama Rusli di kawasan Sungai Boto, di Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (1/12/2023) lalu.

Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya

Sebby mengatakan korban tersebut, adalah personel TNI dari pasukan penembak jitu yang beroperasi di Nduga dan juga di Yahukimo. Kata Sebby, personel yang dibunuh oleh kelompoknya tersebut selama ini menyamar sebagai pedagang dengan membuka usaha kios. 

“Selama ini dia buka kios di depan rumahnya. Dan pada saat peringan 1 Desember 2023 pasukan TPNPB berhasil bunuh dia,” begitu kata Sebby. Klaim dari TPNPB - OPM tersebut sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan dari pihak TNI. Kapendam Cenderawasih Kolonel Inf Johanis Parinussa tak memberikan respons untuk menjawab kebenaran peristiwa versi kelompok separatisme tersebut. Dari Markas Besar (Mabes) TNI di Jakarta, pun tak memberikan komentar.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement