REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan berhati-hati menyikapi kebijakan pemerintah pusat yang sudah memperbolehkan suporter menonton pertandingan di stadion. Mereka yang diperbolehkan menonton harus sudah divaksin lengkap dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Kita pelan-pelan melalui aplikasi PeduliLindungi sehingga yang masuk (stadion) memang yang sudah vaksin lengkap," ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Rabu (9/3/2022).
Dia mengatakan, kebijakan tersebut disyaratkan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Pihaknya tetap berhati-hati saat akan membuka relaksasi lebih luas di sektor usaha atau sosial.
"Kita tetap hati-hati membuka relaksasi," ungkapnya. Selama ini, suporter yang ingin menonton pertandingan sepakbola tidak bisa datang ke stadion disebabkan pandemi dan hanya bisa menonton melalui channel televisi.
Yana menambahkan, saat ini, penyebaran Covid-19 di Kota Bandung relatif mengalami penurunan, namun sempat mengalami kenaikan. Dia mengklaim, puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron sudah terlewati di Kota Bandung.
"BOR turun 49 persen, udah ada penurunan. Kita sempat turun kemarin naik lagi, kita berdoa mudah-mudahan gak naik terus tren menurun udah puncaknya kemarin," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep Abdul menyambut baik diizinkannya penonton ke stadion. Namun, harus ada regulasi jelas mengenai kehadiran penonton tersebut.
"Kami tunggu saja keputusan resminya karena masih ada pembatasan juga, (PPKM) level 3, level 2, dan level 1," kata Asep saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (8/3/2022).
Asep tidak ingin kesimpangsiuran tentang regulasi berimbas buruk bagi suporter. Untuk itu, dia memilih, untuk menunggu regulasi yang dibuat oleh pihak terkait.
"Penyampaiannya nanti ke PSSI terus ke klub masing-masing kemudian ke kami sebagai suporter, apa yang harus dilakukan ketika masuk stadion, termasuk soal kaitan dengan protokol kesehatannya," jelas Asep.