REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Rektor Universitas Shahid Beheshti Teheran, Iran, Sa'dollah Nasiri menyebut pihaknya akan memberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa asing dari negara-negara Muslim.
Mereka akan diberikan beasiswa untuk belajar di universitas-universitas Iran di tingkat master dan doktoral dalam ilmu-ilmu dasar.
Dilansir dari Tehran Times, Rabu (9/3/2022), pernyataan itu dijelaskan Nasiri pada upacara Tahun Internasional Ilmu Dasar untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Agenda ini diproklamasikan oleh sesi ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 2 Desember 2021 untuk 2022 untuk menekankan bahwa penerapan ilmu-ilmu dasar sangat penting untuk kemajuan dalam kedokteran, industri, pertanian, sumber daya air, perencanaan energi, lingkungan, komunikasi dan budaya.
Pada kesempatan ini diputuskan juga untuk memberikan 100 rekrutmen postdoktoral atau kesempatan studi ilmu dasar kepada lulusan doktor kepada negara tetangga dan dunia Islam. Terutama untuk menempatkan penelitian dalam agenda di bawah pengawasan profesor terkemuka negara itu.
Nasiri melanjutkan dengan mencatat bahwa peringatan ulang tahun Abu Rayhan al-Biruni (4 Maret) diusulkan untuk disetujui sebagai hari ilmu dasar nasional dalam kalender Iran.
Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni umumnya dikenal sebagai al-Biruni, adalah seorang sarjana dan polymath Iran Khwarazmian selama Zaman Keemasan Islam. Dia telah disebut berbagai "pendiri Indologi", "Bapak Perbandingan Agama", "Bapak geodesi modern", dan antropolog pertama.
Menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa ada lebih dari 520 ribu mahasiswa asing di Iran belajar secara gratis. Ditambah pemberian vaksinasi kepada pencari suaka Afghanistan telah dipertimbangkan dan diambil setara dengan vaksinasi warga negara Iran.
Sekitar 57.675 mahasiswa dari 133 negara sedang belajar di universitas-universitas Iran, banyak dari mereka telah kembali ke negara mereka karena pandemi.
Sekitar 30.600 dari seluruh siswa belajar di universitas yang berafiliasi dengan Kementerian Ilmu Pengetahuan, sementara 25 ribu lainnya menerima pendidikan di Universitas Azad, dan sekitar 2.000 di universitas kedokteran.
Sebanyak 50 persen siswa internasional belajar untuk gelar master, 27 persen untuk gelar sarjana, dan 15 persen untuk gelar PhD, sedangkan satu persen sisanya belajar di tingkat lain.
Hukum, sastra Persia, dan teknik komputer adalah tiga bidang studi teratas untuk mahasiswa asing di Iran. Sementara teknik sipil, manajemen bisnis, ilmu politik, bahasa dan sastra Inggris, ilmu Alquran dan hadits, hubungan internasional, teknik elektro, dan jurusan lainnya mencatatkan jumlah siswa non-Iran tertinggi.
Sumber: tehrantimes