Jumat 11 Mar 2022 19:52 WIB

Ali Ngabalin: Betapa Dahsyatnya Netizen, Orang Menyebarkan Berita Bohong

Ngabalin berharap tema kebinekaan terus sering digaungkan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut tema kebinekaan harus sering digaungkan agar masyarakat semakin memahami dan menghargai tentang perbedaan. Hal tersebut disampaikan Ngabalin usai mengisi acara dengan tema "Satukan Langkah Dalam Kebinekaan untuk Indonesia" di RRI Surakarta, Jumat (11/3/2022).

"(Perlu) bicara tentang keragaman, Indonesia ke depan seperti apa, moderasi tentang keberagaman," katanya

Baca Juga

Menurut dia, materi-materi tersebut perlu dibicarakan di tengah republik ini sehingga bisa memberikan dampak yang lebih positif bagi generasi muda."Kalau materi-materi ini tidak diangkat atau tidak dibicarakan di tengah republik ini bayangkan kayak apa nanti generasi kita, dia bisa membenci orang Katolik, Protestan, termasuk membenci Islam," katanya.

Ia mengatakan perbedaan adalah sunnatullah. Di antara perbedaan itu Indonesia sudah teruji selama 76 tahun sejak merdeka. Meski demikian, ia sedikit menyayangkan kondisi saat ini ketika banyak bermunculan berita bohong.

"Betapa dasyatnya itu netizen, medsos, orang menyebarkan berita bohong. Siapa yang bisa jamin Indonesia masih ada di tahun 2045, nggak ada. Makanya (tema ini) penting," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Fasilitator Pusat Studi Pengamalan Pancasila Universitas Sebelas Maret (UNS) Akhmad Ramdhon mengatakan pandemi Covid-19 menguji rasa kemanusiaan setiap orang."Baru kita sadar bahwa etnis apa pun kita tidak peduli, saling bahu-membahu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement