Sabtu 12 Mar 2022 15:32 WIB

Soal Pigub DKI 2024, PDIP Cermati Dulu Jakarta Pasca-IKN Pindah

Golkar dan NasDem yang sudah ancang-ancang mempersiapkan calonnya Sahroni-Airin.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono (kanan).
Foto: Dok pribadi
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan, pihaknya saat ini belum berfokus pada persiapan Pemilihan Gubernur DKI 2024 nanti. Menurutnya, khusus di DKI, sejauh ini PDI Perjuangan masih mencermati terlebih dulu mengenai kondisi yang ada.

“Utamanya melihat persoalan Jakarta pasca- pemindahan IKN nanti akan bagaimana,” kata Gembong ketika dihubungi, Sabtu (12/3).

Jika hal itu telah dirasa matang, kata dia, baru pihaknya akan menyiapkan kader untuk diusung sebagai calon. Persiapan memetakan Jakarta ke depan, dinilai Gembong, penting guna menyiapkan kader yang paham soal persoalan Jakarta secara utuh. “Sehingga mereka tidak gagap dalam melakukan eksekusi program,” ujarnya.

Ditanya Golkar dan NasDem yang sudah ancang-ancang mempersiapkan calonnya Sahroni-Airin, Gembong mendukung hal tersebut. Menurutnya, keterbukaan itu akan baik bagi publik Jakarta.

“Publik bisa melihat track record dari kader yang akan diusung oleh partai bersangkutan,” kata dia.

Namun demikian, PDIP, kata dia, masih belum menuju tahap tersebut. Alih-alih demikian, pemetaan Jakarta di 2024 dan setelahnya akan menjadi fokus utama.

Sebelumnya, hal serupa juga diutarakan oleh PKS. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani, mengatakan, belum terlalu membahas persiapan Pilgub DKI 2024 mendatang. Alih-alih Pilgub 2024, menurut dia, sejauh ini, PKS masih berfokus pada ekspansi dan memperkuat jaringan pemenangan.

“Saya kira Pemilihan Gubernur Jakarta masih cukup jauh dan pelaksanaannya pun setelah Pemilu Legislatif. Mulai 2022 ini kami gasspoll melakukan ekspansi pemenangan Pemilu 2024 di Jakarta dengan terus memperbanyak jumlah anggota,” kata Yani ketika dihubungi, Jumat (11/3).

Kendati demikian, kata dia, PKS di pemilu 2024 nanti akan berencana mengulang kemenangan pemilu legislatif di Jakarta layaknya 2004 lalu. Walaupun, diakui dia, langkah itu akan diambil sembari berfokus pada Pemilu 2024.

“Setelah Pemilu lalu (2004) kami berhasil menaikan lagi perolehan kursi PKS dari 11 menjadi 16 kursi di DPRD, maka tahun 2024 nanti adalah saatnya merebut kemenangan kembali,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement