UMY Gandeng Petani Optimalkan Budi Daya Singkong
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pelatihan optimalisasi budi daya singkong oleh tim dosen UMY. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 25 petani singkong yang tergabung Koperasi Agro Muhammadiyah mendapatkan pelatihan optimalisasi budi daya singkong. Pelatihan itu dilakukan oleh tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Lewat pelatihan ini petani singkong diedukasi mengenai pemilihan bibit singkong yang bagus, okulasi singkong, mengenal kapan masa tanam, dan panen yang baik. Pendampingan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen petani singkong.
Kegiatan ini merupakan pula penelitian berbasis pengabdian masyarakat yang diketuai Ir Agung Astuti serta dua dosen Dr Gatot Supangkat dan Ir Mulyono. Agung mengatakan, tim mereka memang fokus menggunakan pupuk hayati singkong.
"Sebenarnya dosen FP UMY sudah banyak yang meneliti singkong karena di FP UMY punya strategi mengembangkan singkong. Ada yang fokus pada pasca panen, budi daya dan dalam hal ini kami fokus di pupuk hayati singkong itu sendiri," kata Agung, Sabtu (12/3/2022).
Agung melihat, kebanyakan petani ini belum mengetahui teknik yang bagus untuk mengoptimalkan hasil panen. Kebanyakan asal tancap, asal tanam tanpa tahu teknik dan teknologi, dan banyak mengeluhkan singkong hasil panen susut setelah diolah.
Misal, saat panen mendapat 10 kilogram, tapi saat direbus singkong alami susut. Karenanya, Agung menekankan, kehadiran tim dosen UMY memang untuk memberikan pemahaman teknologi dan inovasi agar hasil panen optimal dan meningkat.
Setelah petani diberikan pendampingan, mereka akan mengaplikasikan teknologi dan inovasi yang telah diajarkan, namun tetap dalam pendampingan. Setelah belajar di UMY, mereka akan praktik langsung teknik tersebut di lahan milik mereka sendiri.
"Setelah masa tanam 6-7 bulan atau sudah siap panen, kami akan meninjau kembali dan insya Allah kami akan mengadakan acara panen raya," ujar Agung.
Selain itu, tim akan membuat buku mengenai singkong dan menargetkan pendampingan terhadap petani muda di Kapanewon Kalasan yang menggeluti pertanian singkong. Tim akan kenalkan teknologi dan membuka jaringan industri ke petani-petani.
Gatot Supangkat yang sekaligus Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY menambahkan, UMY terbuka untuk siapapun dalam membagi ilmu, khususnya masyarakat. Ini merupakan salah satu wujud kontribusi ilmu dan pengabdian kepada masyarakat.
"Agar penelitian dan ilmu yang kami miliki bisa dirasakan manfaatnya secara langsung," kata Gatot.