Senin 14 Mar 2022 09:39 WIB

Menko Airlangga Serahkan Bantuan Tunai untuk PKL, Warung, dan Nelayan di NTT

Bantuan tunai ini menjadi yang pertama bagi nelayan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat berbincang dengan seorang nelayan di sela pemberian Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima (PKL), Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN) di Kampung Ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (14/3/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat berbincang dengan seorang nelayan di sela pemberian Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima (PKL), Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN) di Kampung Ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (14/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO--Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima (PKL), Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN) di Kampung Ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Airlangga mengaku, program bantuan untuk nelayan menjadi yang pertama.

"Bagi nelayan, ini program pertama pada tahun 2022 ini. Jumlah bantuan yang diberikan ini untuk 1 juta PKL dan Warung serta 1,76 juta nelayan yang tersebar pada 212 kabupaten/kota," kata Menko Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan di Labuan Bajo, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Bantuan tunai senilai Rp 600 ribu per paket itu merupakan bantuan yang disalurkan pemerintah melalui TNI dan Polri dalam Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2022. Menko Airlangga sendiri mengapresiasi TNI dan Polri yang telah melakukan pendataan dan terus menjaring aktif penerima bantuan.

Dia berharap TNI-Polri bisa langsung menyapa masyarakat di lokasi dan mengecek data lewat aplikasi. Apabila ada masyarakat yang belum menerima perlindungan sosial, Menko Airlangga ingin mereka bisa terjaring dalam program yang bersumber dari APBN melalui Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut.

"Semoga bantuan ini dapat membantu kehidupan bapak dan ibu dalam situasi pandemi Covid-19," ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Pada kesempatan itu, Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto menambahkan BT-PKLWN di NTT akan disalurkan melalui institusi kepolisian dalam hal ini Polda NTT. Sebanyak 4.000 penerima bantuan ini tersebar di wilayah Manggarai Barat, sedangkan 16 ribu penerima pada kabupaten lain di NTT.

Seorang penerima bantuan Andhika Rohadi (32) menilai bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi nelayan. Bantuan uang itu akan dia digunakan untuk membeli perlengkapan memancing dan perbaikan kapal. Dia pun berterima kasih kepada pemerintah untuk bantuan pertama yang dia terima dalam program pemerintah tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement