2. Pererat Hubungan dengan Alquran
Ramadhan adalah bulan Alquran. Namun jangan menunggu Ramadhan untuk membuka Alquran dan mulai membaca. Mulailah membaca sebelum datangnya Ramadhan, hinga kita mampu persiapkan diri di bulan yang penuh berkah ini.
Alih-alih membaca Alquran secara cepat demi mengkhatamkannya sesegera mungkin, ada baiknya kita membaca Alquran dengan tartil, mengedepankan kualitas bacaan daripada kuantitas. Artinya, membaca selama 10 menit dengan kesungguhan dan niat yang jelas untuk memahami, lebih baik daripada membaca selama 30 menit tanpa mempedulikan tanda baca dan makna yang dibaca.
Alquran jauh lebih dari sekadar kata-kata; ini adalah wahyu ilahi dari Pencipta yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Ini benar-benar firman Allah tanpa suntingan atau perubahan apa pun. Bukankah itu luar biasa dan sesuatu yang seharusnya membuat kita ingin lebih memahami Alquran?
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran, ataukah hati [mereka] terkunci.” [Muhammad 47:24]
Berusaha bagaimana meresapi isi dan kandungan Alquran, dan berupaya berbicara dengan kalam Allah ini. Sehingga suatu saat ketika kita memiliki pertanyaan hidup atau persoalan dunia, lembaran ayat Alquran tersebut mampu memberikan jawaban ke dalam hati dan pikiran kita, subhanallah. Bagaimana membaca ayat-ayat dan sepertinya Alquran menjawab pertanyaan Anda seolah-olah mengenal Anda. Itulah upaya merasakan kekuatan kalam ilahi.
Kemudian terus dilanjutkan membaca Alquran setiap hari menjelang Ramadhan dan terus lakukan sepanjang Ramadhan. Jangan ragu menggunakan aplikasi ponsel yang mengingatkan Anda untuk membaca setiap hari jika Anda memerlukan bantuan terkait hal ini.