Suciati Saliman, Sosok Inspiratif Penuh Mimpi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Masjid Suciati Saliman yang berlokasi di Jalan Gito Gati, Sleman, DIY. Masjid dengan desain khas Timur Tengah dan Jawa ini terdiri atas empat lantai dengan total kapasitas sekitar seribu jamaah. | Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pendiri Masjid Suciati Saliman, Suciati Saliman binti Siming Gito Sentono, berpulang pada Selasa (15/3) pagi. Semasa hidup, sosok Suciati memang kerap menebar inspirasi karena mampu mewujudkan impian berdakwah di jalan Islam.
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan, Suciati Saliman merupakan sosok yang sudah terpanggil untuk berdakwah melalui harta yang dimiliki. Dakwah antara lain diwujudkan melalui pembangunan masjid.
Selain itu, ia mengungkapkan, beberapa waktu terakhir Suciati sudah memiliki rencana untuk membangun semacam lembaga Islam atau pondok pesantren. Hal itu dibagikan dengan Jazir yang juga jadi Pengurus Yayasan Masjid Suciati Saliman.
"Ada rencana membangun lembaga Islam dan sudah beberapa kali bicara dengan saya," kata Jazir kepada Republika, Selasa (15/3).
Berlokasi di Jalan Gito Gati, masjid yang dibangun Suciati memang tampak mewah dan megah. kemegahannya dan kemewahannya. Dibangun di atas tanah 1.600 meter persegi, masjid tiga lantai ini bernuansa Timur Tengah berbalut arsitektur Jawa.
Selain terpesona dengan Masjid Nabawi di Kota Madinah, Suciati sendiri memang mengagumi pengelolaan masjid yang dilakukan Takmir Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta. Bahkan, sempat beberapa kali ke Jogokariyan untuk mempelajari itu.
"Memang dulu ketika hampir selesai pembangunan (Masjid Suciati Saliman) beliau ke Jogokariyan bertemu saya, menanyakan bagaimana pengelolaan masjid itu, jadi saya tempatkan Mas Agung sebagai Takmir Masjid Suciati," ujar Jazir.
Setelah kepergian Suciati, Jazir berharap Masjid Suciati Saliman mampu terus berkembang. Apalagi, sudah ada yayasan pengelolaannya, yayasan keluarga yang pembinanya merupakan Atik Saliman dan Intan Saliman, putri-putri dari Suciati.
Menurut Jazir, yayasan keluarga ini nantinya bisa membentuk perseroan terbatas untuk mengembangan usaha bagi pembiayaan operasional masjid. Apalagi, di luar donasi jamaah, operasional masjid masih menggunakan dana bantuan dari yayasan.
"Karena operasional masjid sebulan lebih kurang 78 jutaan masih dari yayasan keluarga, di luar infaq," kata Jazir.
Suciati Saliman binti Siming Gito Sentono meninggal dunia pada Selasa Kliwon 15 Maret 2022 sekitar 03.55. Suciati dimakamkan pada Selasa sore di Jalan Kaliurang KM V Tawangsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY.