Selasa 15 Mar 2022 13:32 WIB

Innalillahi, Pendiri Masjid Suciati Saliman Berpulang

Pendiri Masjid Suciati Saliman meninggal dunia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
 Masjid Suciati Saliman (Ilustrasi).  Hj Suciati Saliman binti Siming Gito Sentono, Pendiri Masjid Suciati Saliman dan Founder Saliman Riyanto Group meninggal dunia.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Masjid Suciati Saliman (Ilustrasi). Hj Suciati Saliman binti Siming Gito Sentono, Pendiri Masjid Suciati Saliman dan Founder Saliman Riyanto Group meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Pendiri Masjid Suciati Saliman dan Founder Saliman Riyanto Group, Hj Suciati Saliman binti Siming Gito Sentono, meninggal dunia pada Selasa (15/3) pagi. Sejak Selasa pagi, ucapan duka cita sudah berseliweran di grup-grup percakapan. Kabar kepergian dari sosok wanita yang penuh inspiratif tersebut turut diposting @masjidsuciatisaliman yang merupakan akun Instagram resmi Takmir Masjid Suciati.

Rumah duka bertempat di Masjid Suciati Saliman, Jalan Gito Gati Sleman, DIY. Jenazah Suciati rencananya akan dimakamkan Selasa Kliwon 15 Maret 2022 pukul 14.00 WIB di Jalan Kaliurang Kilometer V, Tawangsari, Kabupaten Sleman, DIY.

Baca Juga

"Mohon dimaafkan segala kesalahan almarhumah dan semoga seluruh amal ibadah beliau diterima Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan. Aamin ya rabbal alamin," tulis Takmir Masjid Suciati Saliman, Selasa (15/3).

Semasa hidup, Suciati memang dikenal sebagai sosok wanita yang penuh inspirasi. Wirausaha yang memulai karirnya dengan menjual lima ekor ayam itu pertama kali memiliki keinginan untuk membangun masjid sejak pertama kali ke Tanah Suci.

Tepatnya, setelah jatuh cinta melihat Masjid Nabawi di Kota Madinah. Kemudian, Suciati yang pulang ke Tanah Air mulai mempelajari manajemen yang diterapkan masjid-masjid besar, salah satunya yang sukses dilakukan Masjid Jogokariyan.

Namun, ia merasa, kala itu ada kekurangan karena Masjid Suciati tidak memiliki relawan-relawan. Sedikit banyak dikarenakan lokasi Masjid Suciati yang ada di pinggir jalan, bukan di tengah kampung, sehingga tidak ada jamaah tetapnya.

Kekurangan itu justru memicu Suciati berusaha menghadirkan kegiatan-kegiatan yang kreatif di Masjid Suciati Saliman. Seperti kajian-kajian setelah subuh atau program-program lain, bahkan menyiapkan hadiah mereka yang rajin subuhan.

"Jadi, insya Allah siapa yang shalat subuh 360 hari di Masjid Suciati tanpa bolong kita hadiahi umroh," ujar Suciati saat mengisi Pelatihan Manajemen Masjid-Masjidku Hasanahku.

Selain itu, ibu-ibu sekitar Masjid Suciati Saliman yang masih kurang memahami islam diberi pelayanan khusus seperti belajar wudhu, membaca Alquran dan lain-lain. Bagi Suciati, masjid memang tidak sekadar tempat ibadah dan berdakwah.

"Tapi, masjid justru bisa menjadi pusat kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan dan membawa kemakmuran masyarakat, baik kemakmuran masyarakat di dunia dan kemakmuran masyarakat di akhirat," kata Suciati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement