Selasa 15 Mar 2022 16:50 WIB

Penyelesaian Tol Semarang- Demak Diharapkan Sesuai Target

Pembangunan jalan tol ruas Semarang- Demak memang masih menghadapi beberapa kendala

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak seksi II di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Menurut data yang dihimpun PT PP selaku kontraktor pelaksana proyek jalan tol tersebut dengan skema Join Operation bersama PT Wika, progres pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 kilometer per 17 Januari 2022 telah mencapai sekitar 64 persen, dan ditargetkan selesai pada Oktober 2022 mendatang.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak seksi II di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Menurut data yang dihimpun PT PP selaku kontraktor pelaksana proyek jalan tol tersebut dengan skema Join Operation bersama PT Wika, progres pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 kilometer per 17 Januari 2022 telah mencapai sekitar 64 persen, dan ditargetkan selesai pada Oktober 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Proses pekerjaan jalan tol ruas Semarang- Demak sepanjang 26,7 kilometer diharapkan dapat selesai tepat waktu, kendati dalam pelaksanaannya masih menghadapi sejumlah kendala.

Hal ini untuk menyelesaikan problem mendasar yang terjadi di kawasan pantura timur Kota Semarang dan kawasan pesisir Kabupaten Demak, berupa genangan rob serta kemacetan lalu lintas di jalur pantura.

Baca Juga

Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Hartini mengatakan, terkait pelaksanaan pembangunan jalan tol ruas Semarang- Demak memang masih menghadapi beberapa kendala di lapangan.

Pertama perihal pembebasan lahan yang belum selesai, akibat sebagian lahan terkena rob dan terendam. “Sehingga proses pembebasan tidak bisa serta merta dilakukan, melainkan mesti ada Perpres sebagai landasannya,” ungkap Sri Hartini, di Semarang, Selasa (15/3).

Kendala kedua, lanjutnya, adalah tingginya curah hujan yang juga sangat mempengaruhi pengerjaan konstruksi jalan tol Semarang- Demak ini.

Sebagai antisipasi –politisi partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Tengah ini—sependapat jika dibuat kolam retensi untuk penampungan air agar lebih memudahkan pengerjaan di titik jalan tol yang sedang dikerjakan.

“Solusi- solusi itu hendaknya dapat segera ditempuh, sehingga waktu pengerjaan jalan tol tak meleset dari target yang telah ditetapkan dan bisa segera dioperasionalkan,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini, progres pengerjaan jalan tol Semarang- Demak yang terbagi menjadi dua seksi tersebut masih dalam proses.

Untuk Seksi I Kaligawe- Sayung yang memiliki panjang 10,39 kilometer progresnya sudah mencapai 70 persen. Sementara untuk Seksi II Sayung- Demak yang memiliki sepanjang 16,31 Sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi jawa Tengah ini menambahkan, penyelesaian jalan tol Semarang- Demak sangat ditunggu masyarakat. Karena memiliki dua fungsi untuk menyelesaikan persoalan kemacetan jalur pantura dan tanggul bencana rob yang membahayakan wilayah pesisir.

“Kami terus memantau penyelesaian Jalan Tol Semarang- Demak agar tepat waktu. Ini penting, berkaitan dengan solusi kemacetan dan solusi bencana rob,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Wida Nurfaida membenarkan untuk Seksi 1 Kaligawe- Sayung masih menghadapi beberapa kendala.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement