REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pergelaran MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina International Street Circuit, Lombok Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 19-20 Maret dampaknya banyak dirasakan warga setempat. Termasuk dirasakan warga Gili Trawangan yang lokasinya cukup jauh dari lokasi balapan.
Hal tersebut diakui oleh Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Lombok Barat, Taufik S di Pelabuhan Teluk Nara, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ahad (20/3/2022). "Di sini ada tiga Gili (pulau). Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Ketiga Gili ini merupakan satu desa, Gili Indah. Semuanya saat ini mulai aktif setelah sempat menurun karena pandemi," kata Taufik.
Menurut dia, pergelaran MotoGP Mandalika membuat Gili yang berada di Selat Lombok ini banyak kedatangan tamu atau wisatawan setelah penginapan maupun hotel di wilayah Kuta maupun Mataram penuh dengan wisatawan yang ingin melihat balapan. "Banyak yang menginap di Gili Trawangan. Info yang kami dapat, hotel dan penginapan banyak kedatangan tamu khusus untuk melihat balapan di Mandalika. Termasuk rombongan dari Federal Oil," katanya menambahkan.
Meski mengaku banyak tamu yang menginap di Gili, Taufik belum bisa memastikan jumlahnya secara detail. Ia hanya menegaskan bahwa terjadi peningkatan. Begitu juga dengan harga sewa yang meningkat.
"Pemerintah telah menetapkan tiga zonasi. Gili Trawangan masuk zona ketiga. Jadi peningkatan sewanya tidak setinggi di zona satu (Kuta) dan zona dua (Mataram)," katanya menegaskan.
Meningkatnya aktivitas di Gili Trawangan juga diakui salah satu operator speedboat, Hamdani. Menurut dia, cukup banyak tamu yang datang dan bahkan dirinya bersama dengan operator lain harus melayani tamu untuk menyeberang hingga tengah malam.
"Tadi malah ada yang datang jam lima pagi dan jam tujuh pagi minta dijemput karena mau nonton MotoGP di Mandalika," katanya.
Perjalanan menuju Gili Trawangan dari Pertamina International Street Circuit, Lombok Tengah terbilang cukup jauh. Jika menggunakan bus besar antara satu setengah hingga dua jam. Selanjutnya disambung dengan naik speedboat atau kapal lain yang terjadwal.
"Untuk sewa speedboat besar antara Rp 350 ribu-400 ribu. Untuk yang kecil antara Rp 300 ribu-350 ribu itu untuk sekali jalan. Ada juga yang lebih murah. Naik kapal yang bukan speedboat seperti ini," pungkas pria yang akrab dipanggil Dani ini.